Banjir bandang terjang Parigi Moutong Sulteng, 300 rumah terendam
Merdeka.com - Sejumlah desa di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diterjang banjir bandang, Selasa (28/11) pagi. Banjir bandang itu mengakibatkan ratusan rumah tergenang air.
"Di Desa Sausu Piore ini paling parah. Hampir tidak ada lagi rumah yang tidak terendam banjir," kata Kepala Desa Sausu Piore Ismail di Palu. Seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, banjir tersebut terjadi sejak Selasa dini hari setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Senin sore. Selain di Desa Sausu Piore, banjir serupa juga merendam lima desa tetangga lainnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Kapan Dusun Tonjong sering diterjang banjir? Dusun Tonjong merupakan daerah rawan banjir. Kondisi rumah-rumah di desa itu kurang baik. Saat musim hujan, kampung itu selalu diterjang banjir dengan tingginya mencapai 1,8-2 meter.
"Banjir ini akibat sungai meluap karena hujannya deras dan berlangsung lama," katanya.
Ismail melanjutkan, warganya saat ini tidak bisa lagi berbuat banyak karena selain tempat tinggal yang sudah tergenang, juga tidak memiliki persediaan bahan makanan karena semua sudah terendam banjir. "Bahkan ada tempat yang ketinggian airnya sampai dua meter," katanya.
Dia menambahkan selaku kepala desa memiliki keterbatasan untuk membantu warganya sehingga dirinya berharap bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah maupun dari Dinas Sosial Kabupaten dan Provinsi segera mengambil tindakan guna menyelamatkan warganya.
"Sekarang bukan lagi waktunya koordinasi segala macam. Sekarang masyarakat butuh bantuan. Perlu tindakan cepat," katanya.
Menurut Ismail, hingga pukul 06.00 WITA, belum ada laporan korban meninggal dunia. Namun masyarakat setempat mengalami kerugian besar karena nyaris tidak satu pun rumah yang tidak tergenang banjir.
"Hampir 300 rumah dengan lebih dari seribu jiwa di desa saya ini terkena dampak banjir. Mereka butuh pertolongan," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir bandang Sukabumi akibat meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca Selengkapnya