Banjir dan longsor di Bogor, 3 warga meninggal dunia dan 3 terluka
Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak pukul 14.30 WIB hingga 15.30 WIB, membuat sejumlah daerah diterjang bencana banjir dan longsor, Senin (27/2). Akibatnya tiga warga Bogor meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
Wilayah yang paling parah diterjang bencana adalah di kawasan Budi Agung, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor. ZMD (4) bocah perempuan asal Budi Agung, RT 03 RW 04, Kelurahan Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor tewas setelah terseret arus banjir bandang akibat jebolnya tanggul kali di samping sekolah SMAN 2 Kota Bogor.
Bahkan Fauziah Fitria (28), ibu kandung korban yang sempat berhasil menyelamatkan diri akhirnya mengembuskan napas terakhir akibat luka parah di kepalanya setelah terbentur dinding dan tanah saat terbawa arus.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Ibu korban yang sempat terbawa arus dan mengalami luka parah akhirnya meninggal dunia, sedangkan putrinya Ziah yang masih balita ditemukan sudah meninggal setelah terseret air sejauh 500 meter," kata Komandan Regu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Bambang Widiyanto.
Ia menjelaskan banjir bandang tersebut berasal akibat tanggul kali pelayangan yang terletak di samping SMAN 2 Bogor tidak kuat menahan luapan air. Tak hanya, itu banjir bandang juga menjebol tembok pembatas sekolah sepanjang 20 meter membuat air dan lumpur membanjiri halaman sekolah yang saat itu dipadati sepeda motor siswa SMAN 2 Kota Bogor. Tak sedikit sepeda motor yang terparkir terseret arus.
"Selain dinding pembatas jebol, dalam banjir bandang tersebut juga membuat sebuah rumah di belakang sekolah tertimpa tembok hingga menimbulkan korban luka berinisial AF usia 28 tahun, saat ini korban menjalani perawatan di RS Islam," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bogor, setelah hujan deras yang disertai angin kencang merata terjadi di wilayah Bogor.
"Korban tewas akibat bencana longsor sebanyak satu orang dan dua orang tewas akibat terbawa arus banjir bandang, sehingga jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak tiga orang dan tiga korban lainnya luka," katanya.
Dia mengatakan, identitas korban tewas yang tertimbun longsor Udin Saprudin (62) warga Kampung Keramat, RT 01 RW 04, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Ia tewas setelah tertimbun reruntuhan longsor tebing setinggi 20 meter yang berada di belakang rumahnya.
"Korban saat itu bersama tiga warga lainnya sedang mancing di kolam belakang rumah," jelasnya.
Beberapa saat sebelum longsor, sempat terdengar suara gemuruh yang cukup keras, akibat material tanah dan batu serta pohon besar tumbang karena tebingnya longsor, tiga orang tetangga korban berhasil lari.
"Sementara tubuh korban yang tidak sempat lari langsung terimbun longsoran tanah," jelasnya.
Tubuh korban baru berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD, Satpol PP, TNI dan Polri setelah dua jam tertimbun longsoran.
"Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa, akibat luka parah di kepala dan sekujur badan karena tertimpa danh dan material longsor," tuturnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca Selengkapnyabanjir bandang terjadi pada pukul 17.45 Wita, Sabtu (4/1). Banjir terjadi di saat hujan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaTiga anak tewas tertimpa tembok roboh SMK Negeri 1 Kota Jambi di Simpang Empat Sipin, Telanaipura, Kota Jambi.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca Selengkapnya