Banjir dan longsor di Mandailing Natal, 46 rumah hanyut
Merdeka.com - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Mandailing Natal (Madina), Sumut. Puluhan rumah hanyut dalam peristiwa ini.
"Laporan terkini yang kami terima terdapat 46 rumah hanyut di Kecamatan Lingga Bayu. Satu unit mobil Ertiga juga hanyut, Selain itu terdapat 1 rumah yang terbakar di sana. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa," ujar Kepala BPBD Madina M Yasir Nasution, Kamis (8/11).
Rumah-rumah yang hanyut itu terdiri dari 16 unit di Simpang Gambir, 8 unit di Ranto Sore Sigalala, 8 unit di Aek Garingging, 6 unit di Sikumbu, 6 unit di Pulo Padang, 2 unit di Tapus. Sementara rumah yang terbakar di Simpang Gambir.
-
Apa yang terjadi pada rumah warga di Ganting? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
Yasir mengatakan, banjir dan longsor terjadi menyusul hujan dengan intensitas tinggi yang melanda kawasan Madina sekitarnya sejak Rabu (7/11) sore. Hujan yang merata itu memicu genangan air dan luapan sungai, termasuk Sungai Batang Natal.
Banjir dengan ketinggian air mencapai 70 cm juga terjadi sejumlah titik di kecamatan lain di Madina, seperti Panyabungan, Tambangan, Kotanopan, Hutabargot, Batang Natal dan Naga Juang. Kecamatan Lingga Bayu menjadi lokasi terdampak paling parah. Luapan Sungai Batang Natal menyebabkan puluhan rumah di sana hanyut.
Sementara tanah longsor terjadi pada 18 titik, seperti di Panyabungan Selatan, Panyabungan Timur, dan Batang Natal. Selain itu, ada pula jalan anjlok pada jalur lintas Sumatera di Kotanopan. Longsor dan jalan anjlok juga memutus akses ke lokasi bencana sehingga menyulitkan pengiriman bantuan.
"Ada beberapa titik longsor di jalur menuju Lingga Bayu. Kita sudah koordinasikan dengan instansi terkait, mudah-mudahan segera dapat diatasi," sebut Yasir.
Sejumlah upaya sudah dilakukan BPBD Madina bersama instansi terkait untuk membantu masyarakat yang menjadi korban banjir. Warga yang tinggal di daerah rawan sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Bahkan tadi malam kami sudah mengevakuasi sekitar 300-an siswa SMA plus Panyabungan dari asrama. Kami ungsikan ke Gedung Serba Guna. Masyarakat lainnya juga kita imbau untuk mengungsi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ucap Yasir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca Selengkapnya