Banjir dan longsor di Pacitan, 454 trafo PLN dipadamkan
Merdeka.com - Dampak cuaca ekstrem di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Pacitan, terjadi banjir dan longsor disertai angin puting beliung. Akibat Siklon Tropis Cempaka ini, 11 orang meninggal dunia. Tak hanya itu, sejumlah infrastruktur di Pacitan juga rusak.
Untuk mengantisipasi dampak banjir, PT PLN juga melakukan pemadaman listrik dan segera mungkin memperbaiki saluran yang terputus. Saat ini, dari data PLN, setidaknya ada delapan dari 10 jurusan tegangan menengah 20 KV yang padam. Pun begitu dengan 454 trafo juga padam.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, dari informasi yang diterimanya, dari total 123 ribu pelanggan PLN di Pacitan, terdapat 76 ribu pelanggan yang mengalami pemadaman. "Hari ini PLN secara resmi sudah berkirim surat ke bupati Pacitan. Penanganan akan dilakukan secara cepat," kata Wagub yang akrab disapa Gus Ipul, Rabu (29/11).
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Pemadaman listrik sendiri, lanjutnya, terpaksa dilakukan karena ada beberapa tiang yang roboh dan patah. Beberapa panel trafo juga terendam air. "Ini karena pertimbangan keamanan masyarakat. Kalau tetap dialiri listrik, malah berbahaya," tegasnya.
Sedangkan untuk penanganan dampak banjir, Gus Ipul telah minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur ke Pacitan. Termasuk BPBD sekitar seperti Trenggalek, juga dikerahkan untuk membantu penanganan bencana alam di Pacitan.
Sekadar tahu, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka, sejumlah daerah termasuk Pacitan diterjang banjir, longsor, dan puting beliung yang menyebabkan 9 orang tewas tertimbun longsor dan 2 orang meninggal karena hanyut terbawa bajir.
Para korban berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung dan dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo. Para korban yang tertimbun longsor, hingga saat ini belum dapat dievakuasi karena sulitnya akses dan tingginya intensitas hujan.
Peringatan BMKG sendiri menyebutkan, Siklon Tropis Cempaka muncul di perairan sekitar 32 kilometer sebelah selatan-tenggara wilayah Pacitan. Akibatnya, banjir di kota kelahiran mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meluas. Jalan lintas selatanpun mengalami lumpuh total.
Di Pacitan, banjir terjadi di 13 desa yang ada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pacitan yang meliputi Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, Kembang, Ploso, Arjowinangun, dan Sidoharjo. Kemudian di Kecamatan Kebon Agung antara lain; Desa Purworejo, Banjarjo, dan Kebon Agung. Selanjutnya di Kecamatan Arjosari, yaitu Desa Pagutan, Jatimalang, dan Arjosari.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya