Banjir di Indramayu Rendam 25.206 Rumah, 23.220 Warga Mengungsi & 2 Orang Meninggal
Merdeka.com - Banjir yang merendam 25.206 rumah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Kedua korban tersebut merupakan warga dari Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, 23.220 Warga dari Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Losarang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"25.206 rumah di 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak banjir. Selain itu, 2.096 hektar sawah warga juga ikut terendam," kata Kapusdatin Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/2)
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Raditya Jati mengatakan, banjir disebabkan karena air Sungai Cilalanang, Cipanas, Cipelang, dan Cimanuk meluap ke jalan desa.
"Hujan dengan intensitas tinggi sejak hari Minggu (7/2) membuat debit air di Waduk Cipancu mengalami peningkatan yang memicu pergerakan struktur tanah di sekitaran waduk dan air sungai meluap," kata Raditya
Selain itu, tingginya debit air juga mengakibatkan pergeseran dinding penahan Waduk Cipancu ke arah luar sejauh kurang lebih 2 meter. pantauan BPBD Indramayu pada Selasa kemarin, tinggi mata air Waduk Cipancu sudah turun menjadi sekitar 1,5 meter.
"Karena pintu dinding waduk sudah dibuka. Rencananya, Dinas Perairan akan memasangkan bambu dan menarik lurus bambu untuk mengetahui bagaimana keadaan tanah di sekitar waduk," kata dia.
Sedangkan pada hari Rabu ini, BPBD melaporkan kondisi waduk Cipancu sudah aman dan banjir juga mulai berangsur surut di beberapa kecamatan. Raditya mengatakan, BPBD Kabupaten Indramayu telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, Kepala Desa Kuwu Haurkolot, HSSE PLN dan BBWS Citarum serta instansi terkait lainnya untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak.
"Pemerintah setempat juga akan menutup jalan utama Haurgeulis - Gantar untuk mempermudah proses penanganan dan masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada," ujarnya.
"Mensos juga sudah mengunjungi lokasi kejadian dan meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Haurgeulis," imbuhnya.
Berdasarkan kajian InaRISK, wilayah Kabupaten Indramayu memiliki risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan luas bahaya 268 hektar. Satu kecamatan berpotensi terpapar tanah longsor.
Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Indramayu berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (12/2) mendatang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca Selengkapnya