Banjir di Kemang belum surut, sejumlah warga dievakuasi
Merdeka.com - Hingga malam dini hari, banjir yang menerjang kawasan Kemang, Jakarta Selatan belum juga surut. Guna mengantisipasi jatuhnya korban, aparat kepolisian dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengevakuasi sejumlah warga.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (Wakapolda) Brigadir Jenderal Suntana memantau langsung proses evakuasi terhadap warga. Demikian dilansir TMC Polda Metro Jaya melalui akun Twitter resminya.
Akibat ketinggian air di atas 50 sentimeter, arus lalu lintas menuju dan dari Kemang dialihkan sementara. Banjir juga menyebabkan sejumlah kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat terendam air.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Selain kawasan Kemang, banjir juga terjadi di wilayah Pondok Labu, Cipete Selatan, Lebak Bulus, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Kebagusan, Pasar Minggu, Kramat Jati, dan Kemang. "Hati-hati bagi pengguna jalan yang melintasi wilayah tersebut," demikian twitter TMC Polda Metro Jaya.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 39 RW di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir hingga kedalaman 1 meter. Banjir disebabkan oleh drainase yang tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi. Selain itu, faktor dari manusia juga menjadi banjir yang kerap sekali membuang sampah sembarangan, hingga menimbulkan banjir di Jakarta.
"Berdasarkan data sementara yang dihimpun BPBD DKI Jakarta, terdapat 39 RW di 15 kelurahan 8 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Sebanyak 10.538 KK atau 31.622 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Tidak ada pengungsian akibat banjir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Sabtu (27/8) malam.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaGenangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat
Baca SelengkapnyaUpaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca Selengkapnyawilayah paling banyak terdampak banjir di antaranya di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca Selengkapnya