Banjir di Kukar meluas rendam 3 desa, warga minta bantuan selimut
Merdeka.com - Banjir di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang semula merendam 4 dusun di Desa Santan Tengah, kini meluas ke 2 desa lainnya, Santan Ilir dan Santan Ulu. Warga kini sangat memerlukan bantuan selimut.
"Ya, sampai sore ini, meluas jadi 3 desa. Santan Tengah, Santan Ilir dan Santan Ulu. Tingginya air 1,5 meter," kata petugas BPBD Kutai Kartanegara yang bertugas di Kecamatan Marangkayu, Ebet, saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (3/4).
Menurut Ebet, banjir kali ini, memang yang terparah. Selain merendam rumah warga dan jalan di 3 desa itu, banjir juga merendam sawah petani.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
"Siang tadi, listrik sempat dipadamkan 2-3 jam karena khawatir tingginya air. Bantuan dari BPBD (dari Tenggarong sebagai ibu kota kabupaten Kutai Kartanegara) sedang dikirim. Karena warga, dari keterangan kepala desa, sangat memerlukan logistik sembako dan selimut," ujar Ebet.
"Memang belum ada yang mengungsi, warga bertahan di rumah karena rumahnya rumah panggung. Cuma, kalau turun beraktivitas, tidak bisa karena tingginya air," tambahnya.
Ebet tidak menampik, warga juga mengkhawatirkan buaya yang terlihat berkeliaran, di tengah genangan banjir. Warga, kata dia, tengah berjaga-jaga.
"Buaya, memang benar warga melihat buaya itu, kalau malam jadi juga siaga. BPBD dirikan posko di Santan Ilir dan Tengah karena kedua desa itu banjir masih tinggi satu meteran," ungkapnya.
Sedangkan Kepala Desa Santan Tengah Nasrullah saat dikonfirmasi menambahkan, ada sekitar 2.000 kepala keluarga terdampak banjir, khusus di Desa Santan Tengah, yang memang menjadi kawasan terparah. Sore ini, ketinggian air terpantau mulai surut.
"Hari ini, 3 SD, 3 Madrasah, 1 SMP, 1 MTs, dan TK semua di dusun diliburkan. Alasannya karena jalannya terendam banjir, dan membahayakan jiwa pelajar dan siswa," kata Nasrullah.
"Jarak rumah ke sekolah cukup jauh. Selain itu juga karena ada buaya, itu yang menakutkan," demikian Nasrullah.
Sebelumnya diberitakan, banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur kecamatan Marangkayu, dalam beberapa hari terakhir ini. Meski rutin banjir, namun banjir kali ini, menjadi yang terparah. Maraknya pembukaan lahan di hulu sungai, diduga kuat menjadi penyebab sungai meluap.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBPBD mencatat 4 kelurahan atau desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang terendam banjir rob akibat air laut pasang sejak pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca Selengkapnya