Banjir di Kutai Timur, 2.090 Jiwa Mengungsi dan Satu Orang Meninggal Dunia
Merdeka.com - Banjir hingga 2 meter masih merendam sebagian besar wilayah kabupaten Kutai Timur dan meluas hingga 6 kecamatan. Satu orang dilaporkan meninggal dunia. Bantuan logistik terus berdatangan ke wilayah terdampak.
Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Kalimantan Timur melaporkan, dari informasi BPBD Kutai Timur, banjir merendam sekitar 2.477 rumah warga di 2 kelurahan dan 16 desa di 6 kecamatan di Kutai Timur.
Banjir imbas tingginya curah hujan yang meluapkan sungai Sangatta pada hari Jumat (18/3) lalu. Di mana, 5.245 kepala keluarga atau sekitar 16.896 jiwa jadi korban terdampak banjir.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Sekitar 2.090 jiwa mengungsi. Ada satu orang meninggal dunia," kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur Muriono, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (21/3).
Akses Trans Kalimantan Terganggu
Muriono menerangkan, meski sejak pagi tadi ketinggian air turun hingga 10 cm, namun akses jalan trans Kalimantan dari Kaltim ke Kaltara masih terganggu akibat derasnya arus air banjir akibat luapan sungai.
"Saat ini akses menuju kota Sangatta dari arah Bontang di kilometer 3 sudah bisa dilalui kendaraan mobil dan roda 6.
Muriono juga menyampaikan, kebutuhan mendesak penanganan banjir di Sangatta adalah perahu karet, makanan siap saji, selimut, obat-obatan serta tenda pengungsian, air bersih dan bahan bakar minyak.
"Kami dari BPBD meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan, untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," jelas Muriono.
Markas Basarnas Kantor SAR Balikpapan sendiri telah menurunkan 4 personil rescue dan dua perahu karet ke Kutai Timur, untuk memperkuat operasi SAR korban banjir yang dilakukan Basarnas Pos SAR Kutai Timur dan unsur SAR lainnya.
"Dari pagi tadi, masih ada kegiatan evakuasi. Sampai Minggu kemarin, hampir 1.000 orang kita evakuasi. Kami terus memantau kondisi terkini di lapangan," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan, Basri, dikonfirmasi terpisah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca Selengkapnya