Banjir di Mojokerto meluas rendam 8 desa, ratusan warga diungsikan
Merdeka.com - Hujan deras kembali mengguyur wilayah Mojokerto pada Minggu malam (26/3) mengakibatkan banjir semakin luas. Sedikitnya 8 Desa di 4 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jatim, terendam dan ratusan warga diungsikan karena ketinggian air mencapai 1 meter.
"Ada 8 Desa tang terdampak banjir kali ini, di antaranya, Desa Kembangringgit, Kecamatan Mojosari, Desa Balongmasin, Kecamatan pungging, Desa Kebondalem, Desa Jotangan Kecamatan Mojosari, Desa Gebangmalang, Desa Sadartengah, Desa Sumberjati, Kecmaatan Mojoanyar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini, mengatakan, Senin (27/3).
Menurut Zaini, banjir kali ini lebih tinggi dibanding kemarin. Tim BPBD dibantu berbagai relawan melakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam paling parah. Di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, banjir merusak 8 rumah dan puluhan lainnya terendam lumpur dari Sungai Klorak yang meluap.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa dampak banjir Demak? Akibatnya banjir meluas hingga ke desa lain seperti Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, dan Wonorejo. Bahkan akibat banjir, jalur pantura lumpuh total dan tergenang air sepanjang 2 km di wilayah Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lebih dari dua meter.
"Yang dievakuasi terutama warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak di Desa Sumberjati, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojosanyar, dan Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Warga diungsikan di Kantor Kecamatan dan lokasi yang paling aman. Paling parah banjir bandang di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, akibat luapan lumpur sungai klorak. Sampai sekarang masih assessment untuk melakukan pendataan," jelas Zaini.
Banjir juga merendam 4 Sekolah di Kecamatan Mojoanyar. Di antaranya Sekolah Dasar Negeri (SDN) I dan SDN II Gebangmalang, SMP 2 Mojoanyar dan SMK Negeri 1 Mojoanyar. Banjir sampai masuk ke ruangan kelas dan ruang guru di SDN II Gebangmalang, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan.
"Ya, terpaksa tidak ada kegiatan belajar mengajar, karena sekolah kebanjiran, rumah murid-murid juga terendam, sehingga anak-anak tidak ada yang masuk. Para guru dibantu beberapa siswa melakukan bersih-bersih ruangan kelas," cerita Suraji, Kepala SDN II Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaSebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca Selengkapnya