Banjir di Samarinda, Jumlah Warga Terdampak Bertambah Jadi 2.274
Merdeka.com - Banjir akibat luapan Sungai Karang Mumus (SKM) merendam permukiman di dua kecamatan Samarinda, Kalimantan Timur. Ketinggian air terus merangkak naik mencapai hampir satu meter.
Banjir merendam permukiman sejak Jumat (3/9) malam, setelah hujan deras terjadi pada Kamis (3/9) malam di utara Kota Samarinda. Curah hujan 125,5 mm menaikkan debit atau tinggi muka air (TMA) Bendung Benanga hingga hampir 80 cm atau di level waspada yang bermuara ke SKM.
Imbasnya, SKM pun meluap. Dua kelurahan terendam banjir ada di kelurahan Sempaja Timur di kecamatan Samarinda Utara, serta kelurahan Gunung Lingai di kecamatan Sungai Pinang.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Per Sabtu (4/9) malam, ada 507 KK atau sekitar 2.019 jiwa jadi korban terdampak banjir. Sehari kemudian Minggu (5/9), banjir meluas sehingga angka warga korban banjir bertambah. TNI dan Polri, warga dan relawan pun turun melakukan pendataan.
"Sampai pendataan jam 8 malam ini, menjadi 578 KK atau sekitar 2.274 jiwa," kata Koordinator Relawan Info Taruna amarinda Joko Iswanto, Minggu (5/9) malam.
Joko menerangkan, di Sempaja Timur adalah kawasan terparah banjir dengan ketinggian air 95 cm. "Padahal sehari sebelumnya Sabtu (4/9) ketinggian air banjir 82 cm," ujar Joko.
"Didirikan dapur umum untuk di lokasi Sempaja Timur di perumahan Bengkuring. Di sini nanti dilakukan sebagai pusat bantuan logistik seperti penyediaan makanan bagi warga korban banjir," tambah Joko.
Sadi (42), seorang warga Gunung Lingai menyayangkan banjir kembali terjadi kesekian kalinya. "Kalau sudah banjir begini karena sungai (Karang Mumus) meluap, pasti baru surut seminggu kemudian," kata Sadi.
Dari pengalaman banjir 2019 dan 2020 lalu di Samarinda, banjir besar di ibu kota provinsi Kaltim itu terancam terulang lagi disebabkan luapan SKM. Saat itu lebih 20 ribu jiwa jadi korban banjir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung itu sempat mencapai ketinggian sekitar 2 meter. Sejumlah warga terlihat sibuk menguras banjir yang memasuki rumahnya.
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi berlangsung dramatis, terutama di Kampung Rangcabungur, di mana gang-gang sempit terendam air
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnya