Banjir di Sidoarjo karena perumahan menjamur dan kurang serapan air
Merdeka.com - Kabupaten Sidoarjo, satu dari beberapa daerah di Jawa Timur, yang rawan banjir, saat intensitas curah hujan tinggi, seperti yang terjadi beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan kurangnya serapan air dan minimnya rumah pompa di Kota Udang, sebutan Sidoarjo.
Menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, kurangnya serapan air di Sidoarjo, karena di daerah tersebut sudah banyak berdiri perumahan dan gudang-gudang pabrik di sisi timur dan barat, namun tidak diimbangi dengan pengerukan dan pelebaran sungai. Sehingga, saat hujan turun terjadi banjir.
"Dengan banyaknya bangunan, serapan air kurang. Kemudian terjadi pendangkalan sungai, air tidak bisa masuk semua dengan cepat dan meluber ke jalan dan rumah-rumah penduduk. Kalau tidak ada pelebaran dan perluasan air, maka dari tahun ke tahun akan tetap seperti ini (banjir)," terang gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini, Rabu (10/2).
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Kenapa Pemkab Sleman berikan bantuan pompa air? Beberapa upaya tersebut meliputi pemberian bantuan pompa air dan sumur di lahan pertanian yang terdampak kekeringan akibat kemarau melalui anggaran APBD Sleman sebanyak 53 unit.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
Untuk itu, kata dia, Pemkab Sidoarjo harus memprioritaskan pembangunan rumah pompa.
"Banjir di Sidoarjo ini, persis seperti di Surabaya saat wali kotanya, Pak Purnomo Kasidi. Kemudian banyak dibangun rumah-rumah pompa. Bahkan, kata Bu Risma (Tri Rismaharini), itu (rumah pompa) masih kurang dan perlu ditambah. Sidoarjo juga harus banyak membangunnya," lanjutnya.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini juga meminta Kepala Dinas PU Pengairan Jawa Timur, Dahlan bertemu dengan Kepala Dinas Pengairan Sidoarjo untuk membahas masalah memperdalam dan memperluas saluran air.
"Untuk menyelesaikan masalah banjir ini, harus dipercepat penyedotan air menggunakan pompa, serta mengeruk dan melebarkan aliran sungai," pinta mantan Sekdaprov Jawa Timur ini.
Kata Soekarwo, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan hujan masih sangat tinggi.
"Tapi kita tidak bisa menyalahkan alam. Harus ada langkah-langkah antisipasi. Khusus di Sidoarjo, memang butuh pelebaran dan perluasan aliran air," pungkasnya.
Sekadar tahu, selain di Sidoarjo, beberapa daerah seperti Gresik, Jombang, Lamongan dan Sidoarjo, beberapa hari terakhir juga tergenang banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Sudharmawan menyebut, dari sejumlah daerah itu, banjir di wilayah Kabupaten Gresik yang paling parah, seperti yang terjadi di Desa Delik Sumber, Sedapur Klagen, Kedung Rukem, Munggu, dan beberapa desa lain.
"Banjir di Gresik ini, imbas dari meluapnya Kali Lamongan," kata dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaSumur bor yang digali ini diharapkan memiliki kapasitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca Selengkapnya