Banjir di Soppeng Sulsel, Satu Warga Meninggal Dunia
Merdeka.com - Satu warga meninggal dunia akibat banjir di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Banjir terjadi pada Senin (6/12), pukul 10.30 WITA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng mencatat sebanyak 5.786 KK terdampak banjir, dua rumah rusak berat, dan satu rusak ringan.
"Satu warga meninggal dunia dan satu warga dinyatakan hilang," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (8/12).
Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cabue, Sungai Belo, dan Sungai Leworeng usai hujan dengan intensitas tinggi ini menggenangi beberapa wilayah. Yakni, Kecamatan Lalabata, Ganra, Donri-Donri, Lilirilau, Citta, Marioriawa, dan Liliriaja.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
Hasil pemantauan BPBD Kabupaten Soppeng, kondisi terkini banjir berangsur surut. Namun, di Kecamatan Lilirilai dan Marioriawa masih terendam banjir dengan ketinggian 100 sentimeter. Kondisi ini membuat lokasi tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda empat.
BPBD Kabupaten Soppeng bersama tim gabungan berkoordinasi dengan unit terkait untuk segera terjun ke lapangan guna melakukan pendataan dan melakukan evakuasi warga terdampak. Penanganan darurat juga segera dilakukan dengan mendirikan posko kesehatan dan dapur umum.
Selain Soppeng, banjir juga melanda Kota Makassar. Sebanyak 1.603 rumah warga terendam dan 6.412 jiwa terdampak.
Banjir ini terjadi setelah hujan deras turun di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang dan Tallo pada Selasa (7/12) pukul 13.00 WITA. BPBD Kota Makassar mencatat warga terdampak tinggal di Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Panakukang, Kecamatan Manggala, Kecamatan Tamalate, dan Kecamatan Rappocini.
Ketinggian Air
Saat ini, wilayah tersebut masih tergenang banjir dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 hingga 100 sentimeter. Pembentukan posko kesehatan dan dapur umum juga telah digagas Dinsos, Dinkes dan PMI untuk mempercepat proses penanganan darurat.
Merujuk peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sampai Kamis (9/12), wilayah Sulawesi Selatan berpotensi banjir dan waspada hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Karena itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 12 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca Selengkapnya