Banjir kritik sarat politik buat aksi 212 di depan gedung DPR
Merdeka.com - Kelompok ormas keagamaan kembali akan menggelar aksi menuntut Basuki T Purnama, terdakwa penistaan agama, dicopot sebagai gubernur DKI Jakarta. Demo bernama aksi Bela Islam 212, itu digelar hari ini dan berlokasi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. Diduga aksi diinisiasi Forum Umat Islam (FUI) tersebut sarat politik.
Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan, salah satu pihak menduga adanya nuansa politik dalam aksi Bela Islam 212. Untuk itu, dia mengimbau warga Jawa Barat tidak turut serta pada aksi tersebut.
"Masalah aksi 212, kalau saya sebagai kapolda mengimbau pada masyarakat, karena itu masalah lebih kental dengan nuansa politik. Politiknya juga politik DKI Jakarta. Jadi saya imbau masyarakat Jabar tidak usah ikut-ikutan dengan politik DKI. Silakan urus rumah tangga masing-masing," ujar Anton, Senin kemarin.
-
Kenapa Raffi Ahmad tidak ikut demo? Raffi menjelaskan bahwa ia tidak ikut demo karena harus ke Bandung, mendukung adiknya yang mencalonkan diri di sana, kebetulan juga ada Gibran Rakabuming.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang mendukung AMIN? Calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar Gowa Andi Muh Ishak secara terang-terangan mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
-
Mengapa AMIN tidak mau meniru gimik? Billy menyampaikan, AMIN lebih memilih untuk memperbanyak adu ide dan gagasan bersama publik ketimbang menggunakan gimik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Cak Imin kaitkan AMIN dengan larangan kampanye di masjid? 'Amin,' jawab masyarakat. 'Singkatannya apa AMIN? Anies-Muhaimin. Jadi ono (ada) yang salat, sing nggak seneng (yang nggak suka) sama AMIN, moso (masak) 'waladdolin qobul' nggak mungkin. Nggak mungkin,' ucap Cak Imin.
Anton meyakini dalam aksi itu tidak ada keterkaitan dengan bela agama dan ulama. Sehingga dia meminta warga Jawa Barat tida tertipu dengan pelbagai bujukan untuk beraksi demi beli ulama.
"Karena ini bukan masalah agama dan juga bukan masalah ulama. Jadi jangan terjebak dengan ajakan-ajakan itu. Kita hanya mengimbau agar enggak ke sana. Ke Jakarta. Karena ini bukan masalah agama tapi kental nuansa politik. Enggak ada kaitannya," tegasnya.
Mabes Polri bahkan mengendus adanya upaya provokasi berujung tindakan anarkis pada aksi 212. Untuk itu, mereka mengimbau masyarakat tidak mudah termakan tindakan provokatif dapat merugikan diri sendiri.
"Kami telah mendeteksi kegiatan yang mengarah pada provokatif menuju kondisi anarkis. Dalam hal ini tidak berlebihan jika kepolisian mengingatkan kepada masyarakat," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar.
Sementara itu, Mabes Polri mencium adanya upaya provokasi berujung tindakan anarkis pada aksi 212. Untuk itu, mereka mengimbau masyarakat tidak mudah termakan tindakan provokatif dapat merugikan diri sendiri.
"Kami telah mendeteksi kegiatan yang mengarah pada provokatif menuju kondisi anarkis. Dalam hal ini tidak berlebihan jika kepolisian mengingatkan kepada masyarakat," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli.
Sementara itu, Ketua DPR Setya Novanto meminta massa aksi 212 menyampaikan aspirasinya secara tertib dan aman. Sehingga pihaknya menyerahkan masalah ini kepada para lembaga keamanan negara guna menjaga aksi tetap berjalan baik.
"Masalah demo itu kan hak masalah rakyat nanti semuanya kita harapkan semuanya berjalan tertib aman. Dan semua kita serahkan kepada aparat baik Kepolisian dan TNI untuk bisa memberikan komunikasi yang baik selama ini," terang Setya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Thahjanto menyebut demonstrasi soal kecurangan Pemilu 2024 hanya riak-riak kecil.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKarena tidak ditemukannya unsur pidana, proses sanksi etik Mayor Dedi diserahkan kembali ke Kodam I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaMassa pendukung hak angket yang geram langsung menyerang massa penolak hak angket.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaPentolan Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengamini survei SMRC. Menurut dia, suka atau tidak, para pro gerakan 212 mengarah ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendukung hak angket DPR terpantau melempari mobil komando massa penentang hak angket DPR.
Baca Selengkapnya