Banjir Meluas, Kota Samarinda Kembali Diguyur Hujan Deras
Merdeka.com - Banjir besar di Samarinda, Kalimantan Timur, dalam 4 hari ini semakin meluas. Tidak kurang 22 ribu jiwa terdampak banjir. Bahkan siang ini, kawasan banjir kembali diguyur hujan deras.
Hujan mengguyur mulai pukul 12.30 Wita. Termasuk di kawasan banjir parah seperti di kawasan Bengkuring, Lempake dan Gunung Lingai. Warga korban banjir pun dibuat pasrah.
"Gunung Lingai hujan deras. Bingung sudah kalau begini karena banjir masih tinggi di rumah ini," kata Amin, warga Gunung Lingai, kepada merdeka.com, Senin (25/5).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kapan banjir sering terjadi di Indonesia? Contoh permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah banjir. Banjir merupakan masalah besar yang terjadi belakangan ini. Di saat musim penghujan tiba, banyak wilayah di Indonesia yang rentan mengalami bencana banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.
Kekhawatiran warga lantaran hujan deras di kawasan utara, bisa menambah debit Bendung Benanga, sehingga berimbas membuat Sungai Karang Mumus (SKM) semakin meluap.
"Dari malam takbiran, lebaran kemarin, sampai sekarang, kami dibuat tidak bisa nyenyak tidur. Meski mengungsi, saya terus memantau kondisi rumah," ujar Amin.
Sejak pagi tadi, banjir meluas ke 2 kelurahan baru. Seperti, permukiman penduduk di kelurahan Bandara. "Sementara, ada 8 kelurahan terendam banjir di 3 kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu," kata salah seorang koordinator relawan Info Taruna Samarinda (ITS), Joko Iswanto.
Dari penyisiran relawan, ada 116 RT di 8 kelurahan itu terdampak banjir. "Dihuni sekitar 6.325 kepala keluarga (KK), sekitar 22.137 jiwa dengan ketinggian air satu meteran. Ini masih data sementara per jam 11.20 siang ini," ujar Joko.
Catatan merdeka.com, bagi warga, banjir kali ini akibat hujan deras Jumat (22/5) lalu, mengulang momen banjir besar H+3 lebaran Mei 2019 lalu. Saat itu, hingga 2 pekan, tidak kurang 50 ribu jiwa jadi korban banjir. "Tingginya air begini, persis banjir lebaran 2019, dan baru surut 15 hari," kata salah seorang korban banjir Jalan Dr Soetomo, Desi (28).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca Selengkapnya18 wilayah di Jakarta masih tergenang dengan ketinggin air beragam.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca Selengkapnya