Banjir narkoba di NKRI
Merdeka.com - Masalah narkoba sudah menjadi salah satu masalah utama yang harus diberantas di Indonesia. Sebab, peredaran barang haram itu di Tanah Air sudah sangat-sangat mengkhawatirkan.
Meski hukuman mati sudah banyak dilakukan, nyatanya tak membuat gentar para bandar narkoba. Ini terbukti dari tetap maraknya peredaran barang haram itu di Tanah Air.
Rabu (12/7) malam kemarin, Tim Gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di Anyer, Banten. Jumlahnya luar biasa banyaknya yakni 1 ton.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
Sabu yang dikirim dari China itu diselundupkan oleh empat warga negara asing berpaspor Taiwan. Barang haram itu diamankan di dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. Paket sabu itu dikemas dalam 27 kotak di dalam mobil Inova gold dan 24 kotak di Inova hitam. Jadi total ada 51 kotak dengan estimasi tiap bruto masing-masing 20 kilogram sehingga berat total keseluruhan mencapai 1 ton.
Penyelundupan sabu satu ton di Anyer digagalkan ©2017 Merdeka.com
Polisi berhasil menangkap dua orang tersangka yakni CWV dan LGY, sedangkan satu lainnya yang berperan sebagai bos atau pengendali yakni LMH ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap. Sementara satu orang lainnya HYL berhasil kabur dan masih dalam pengejaran polisi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menegaskan, jutaan orang terselamatkan atas keberhasilan polisi menggagalkan penyelundupan sabu tersebut. Menurutnya 1 ton sabu itu bernilai Rp 1,5 triliun.
"Kualitas sabu-sabu yang berhasil kita amankan ini yang paling bagus, kristal," kata Irjen Pol Mochamad Iriawan kepada wartawan, Kamis (13/7) kemarin.
Selang sehari kemudian, Kamis kemarin, polisi kembali berhasil mengungkap pengiriman barang haram narkoba. Kali ini jenis ganja. Jumlahnya tak kalah fantastis dari sabu di Anyer. Jumlah ganja yang diamankan tim gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri bersama Polres Pidie di Jalan Tiro Gampong Gempueng, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie itu total berjumlah 1,7 ton.
Ganja 1 ton diamankan di Pidie ©2017 merdeka.com/afif
Barang haram itu ditemukan dalam sebuah truk Colt Diesel warna kuning BL 8495 LO. Ganja kering yang ditemukan tepatnya di depan Masjid Gempueng itu hendak dikirimkan ke Medan. Ganja itu berada dalam 105 kotak besar dalam truk. Namun petugas tak berhasil menangkap pelaku. Sebab, dua pelaku berhasil melarikan diri dan masih dalam penggejaran.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menjelaskan maraknya narkoba masuk ke Indonesia salah satunya karena dampak dari tegasnya penengakan hukum di negeri tetangga yakni Filipina. Sehingga para bandar narkoba internasional mencari pangsa pasar baru yakni, Indonesia.
"Sekarang dari dampak penegakan hukum di Filipina yang sangat drastis, maka jaringan di Filipina ada di Indonesia dan sekarang pangsa pasar di Filipina di lempar ke Indonesia," katanya di TMII, Jakarta Timur, kemarin.
Menurutnya sudah ada fakta di mana Indonesia masih menjadi primadona bandar-bandar narkoba internasional yang mengedarkan dan menjual narkoba ke Indonesia.
"Sudah ada faktanya kemarin Thailand tangkap satu kontener sabu yang akan dikirim ke Indonesia. Itu jaringan yang di Filipina yang barangnya akan dikirim ke Indonesia tapi ditangkap di Thailand," jelasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaGanja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaBNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaPetugas berhasil mengamankan sebanyak 45 kilogram barang bukti narkotika jenis sabu
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami jaringan narkoba tersangka R dan A ini.
Baca Selengkapnya"Selama periode mulai 21 September 2023 sampai dengan 9 Juli 2024 telah menangkap 38.194 tersangka," kata Kasatgas P3GN Polri Irjen Asep Edi Suheri.
Baca Selengkapnya