Banjir Padang, warga mandi pakai air galon hingga menumpang di SPBU
Merdeka.com - Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera barat, menyebabkan terhentinya pasokan air bersih ke rumah warga. Alhasil, banyak warga di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, terpaksa mandi di toilet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Sudah tiga hari air mati, kami sekeluarga terpaksa mandi di SPBU, walaupun airnya agak keruh mau bagaimana lagi," ujar salah seorang warga, Yogi, Kamis (24/3).
Menurut warga Perumahan Kamela Permai Lubuk Buaya itu, sejak banjir merendam, pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terputus.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Mengapa warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Tak ada pilihan lain dari warga, karena ini cara tercepat agar kebutuhan mencucinya bisa terpenuhi.
-
Bagaimana cara warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Terpantau di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga bergantian mencuci pakaian keluarga mereka karena air di rumahnya sudah tidak bisa mengalir.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Praktis untuk kebutuhan air bersih kami kesulitan, memang ada tetangga yang punya sumur bor tapi harus antre," lanjut dia.
Tidak hanya untuk mandi, dia mengeluhkan saat ini air untuk minum yang biasa diperoleh di depot pengisian air sudah mulai sulit dicari.
"Karena warga banyak yang mandi pakai air galon, akhirnya persediaan air di depot sekitar sini juga habis," kata dia.
Dia berharap PDAM segera memperbaiki fasilitas air yang rusak sehingga air segera mengalir.
Kami berharap ada bantuan air bersih dari PDAM atau pihak lainnya, sekitar 200 kepala keluarga di sini butuh air bersih, ujarnya.
Sementara, Nasya salah seorang warga lainnya mengaku sudah tiga hari tidak mencuci pakaian akibat air PDAM terputus.
"Pakaian kotor menumpuk, bahkan piring juga belum dicuci sejak banjir," ujarnya kepada Antara.
Sebelumnya PDAM Kota Padang menyampaikan pendistribusian air ke pelanggan terganggu akibat jebolnya intake atau peralatan penampung air akibat banjir yang merendam daerah itu.
Kepala Bagian Humas PDAM Kota Padang, Richi Gautama mengatakan hujan deras sejak Senin (21/3) malam hingga Selasa dini hari membuat jebol beberapa intake.
"Intake yang jebol itu di antaranya intake Latung Lubuk Minturun, intake Guo Kuranji dan intake Jawa Gadut," ujarnya.
Ia menerangkan kondisi jebolnya intake di beberapa titik itu membuat terganggunya pelayanan air PDAM terutama di daerah Tabing, Air Tawar, Lubuk Buaya, Tunggul Hitam, Siteba, Bypass, Lubuk Minturun, Kuranji, Limau Manih dan sekitarnya.
Direktur Teknik PDAM Kota Padang , Andri Satria mengatakan pihaknya sedang memperbaiki intake atau peralatan penampung air yang jebol akibat banjir. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca SelengkapnyaPendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Baca Selengkapnya