Banjir Samarinda, Wagub Kaltim Akan Evaluasi Aktivitas Tambang Batubara
Merdeka.com - Banjir yang merendam ribuan rumah warga, turut melumpuhkan aktivitas sebagian besar kawasan bisnis di Samarinda. Pemprov Kalimantan Timur berencana mengevaluasi aktivitas tambang batubara di utara kota Samarinda yang disinyalir menjadi penyebab banjir.
Akses kawasan bisnis yang lumpuh hari ini, seperti di kawasan Jalan Ahmad Yani I, Jalan Ahmad Yani II, serta Jalan Merak. Selain tingginya air banjir, listrik juga telah dipadamkan sejak Minggu (24/5).
Hingga hari ini, tercatat ada hampir 10.000 kepala keluarga (KK) sekitar 37.000 jiwa terdampak banjir, yang tersebar di 11 kelurahan di 4 kecamatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Kami sudah merencanakan permohonan ke pemerintah pusat, untuk membantu pengerukan Sungai Karang Mumus (SKM) karena sedimentasinya sangat luar biasa," kata Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, ditemui di sela kegiatan dia mendistribusikan bantuan, Selasa (26/5).
Namun pengerukan Sungai Karang Mumus urung dilakukan karena kendala anggaran. "Semua dipangkas kecuali kesehatan, dan pendidikan. Tapi kita harus tetap sabar, dan optimistis," ujar Hadi.
Penanganan korban banjir, saat ini menggunakan anggaran darurat bencana. "Anggaran darurat sebagian untuk Covid-19, sebagian lagi untuk banjir. Karena untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19, belum semua dikeluarkan, sebagian kita keluarkan untuk (banjir) ini," tambah Hadi.
Hadi menyebut, pengajuan anggaran pengerukan sungai termasuk sedimentasi waduk Benanga, sudah disetujui Kementerian PUPR. Tapi karena wabah Covid-19, semua tidak bisa dilanjutkan.
"Tapi saya minta soal (pengerukan) tetap diprioritaskan," sebutnya.
Bencana banjir di Samarinda sudah dianalisa. Salah satunya penyebabnya adalah sumbangan air dari aktivitas buka lahan dan batubara dari utara Samarinda. Wagub sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi pengerukan batubara.
"Pasti, salah satunya (mengevaluasi aktivitas tambang batubara). Kita minta peninjauan, bagaimana air (dari aktivitas buka lahan dan tambang) dari utara Samarinda. Perlu diperjelas, air darimana dan salurannya dimana? Mengambil (batubara) ada waktunya. Misal jelang musim hujan, mungkin aktivitas disetop, dan itu diatur," tegas Hadi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaSatu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaAkmal menegaskan bantuan logistik, kebutuhan makan dan air bersih menjadi hal prioritas, termasuk tenda
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaSaksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya