Banjir Terjang 3 Kabupaten di Sulsel, Rumah Warga dan Infrastruktur Rusak
Merdeka.com - Hujan deras yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebabkan tiga kabupaten terendam banjir. Tiga kabupaten dilaporkan terdampak banjir yakni Jeneponto, Bantaeng, dan Sinjai.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Wahid mengatakan banjir yang terjadi di tiga kabupaten akibat intensitas hujan cukup tinggi pada 7 Juli 2021. Dari tiga daerah tersebut, Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng mengalami dampak paling besar.
"Banjir di Jeneponto akibat tingginya intensitas hujan dan menyebabkan meluapnya Sungai Tarowang. Sepuluh rumah warga hanyut terseret banjir dan 30 lainnya mengalami rusak berat," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (8/7).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Sementara di Kabupaten Sinjai, kata Wahid, banjir menggenangi pusat kota. Bahkan sejumlah kantor instansi Pemkab Sinjai dan rumah jabatan wakil bupati juga terendam banjir.
"Hampir semua rumah warga, perkantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya di empat kelurahan di Kecamatan Sinjai Utara terendam banjir," tuturnya.
Selain itu, dua KK yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Mangottong dievakuasi. Selain banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Sinjai.
"Dua KK yang terdampak longsor sudah diungsikan ke tempat aman," kata dia.
Sebelumnya Abdul Wahid mengatakan banjir merendam sembilan daerah di Kabupaten Bantaeng. Wahid mengaku banjir terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah selatan Sulsel.
"Wilayah yang terendam Kelurahan Lamalaka, Lembang, Mallilingi, Pallantikang Desa Rappoa, Terminal Pasar Baru, dan daerah lainnya," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (8/7).
Wahid mengatakan tidak ada korban jiwa meski 1000 rumah terendam banjir dan kurang lebih 5000 warga terdampak. Selain itu, banjir membuat drainase di jalan Monginsidi jebol.
" Irigasi Cedo ke arah Lasepang jebol mengakibatkan meluapnya air sampai ke arah sungai Lasepang. Sungai Sasayya di belakang BTN Erlita jebol mengakibatkan air tumpah kepemukiman warga," kata dia.
Terpisah, Kepala BPBD Bantaeng, Asrul mengatakan, bahwa pihaknya telah mendirikan posko siaga 24 jam. Bahkan, dalam kondisi ini, pihaknya telah menurunkan tim TRC BPBD untuk melakukan evaluasi terhadap barang warga.
"Barang yang mudah hanyut dan elektronik, beberapa barang milik warga sudah lebih awal disingkirkan atau diamankan oleh pemilik," ujarnya.
Dia juga mengaku belum mendapatkan laporan adanya warga yang mengungsi.
"Belum ada laporan warga yang mengungsi," pungkasnya.
Sementara itu, Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Re'kun Matandung menyebut saat ini hujan masih turun di daerah yang dilanda banjir, terutama di Jeneponto.
"Untuk wilayah Bantaeng saat ini masih terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang, dan laporan dari grup sebelah bahwa air laut pasang naik," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya