Banner iklan Malaysia hina PRT Indonesia kini disembunyikan
Merdeka.com - Sejak foto iklan standing banner produk Malaysia yang melecehkan PRT Indonesia tersebar di media sosial, banyak orang menaruh perhatian terhadap iklan yang secara tidak langsung menyebut pembantu asal Indonesia tidak lebih baik dari robot kebersihan ini. Akibatnya hujan hujatan datang dari berbagai kalangan mulai dari pejabat hingga lembaga swadaya masyarakat di Indonesia.
Staf kedutaan RI untuk Malaysia menyebut, kini standing banner tersebut telah disembunyikan pemilik toko.
"Bannernya sudah di tarik enggak dipasang di pelataran lagi tapi dimasukkin ke dalam tangga. Tapi enggak tahu juga, banner dimasukin karena efek rame di medsos apa karena sudah malam," katanya kepada merdeka.com, Selasa (3/2).
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang DPR minta dari Imigrasi? Selanjutnya, Sahroni juga meminta Ditjen imigrasi Kemenkumham agar meningkatkan operasi Tim Pora atau Tim Pengawasan Orang Asing dengan baik, sehingga insiden yang sama tidak terjadi lagi.'Seperti yang kita ketahui, Imigrasi punya yang namanya Tim Pora, di mana mereka bisa melakukan operasi dengan dibantu unsur Polri, TNI, Naker dan instansi terkait lainnya. 'Nah, menurut saya imigrasi perlu memastikan tim ini meningkatkan kinerjanya dengan lebh sering operasi, demi menindak WNA-WNA arogan yang meresahkan masyarakat ini,' sambungnya.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Kenapa DPR desak Imigrasi perketat pengawasan? Atas kejadian ini, polisi diminta menindak yang bersangkutan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya. 'Pertama, karena sudah kejadian tentunya polisi wajib memastikan polisi mempertanggungjawabkan tindakannya, baik kepada hukum maupun kepada masyarakat. Pastikan dia memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang telah dirugikan.''Ada berapa banyak kendaraan yang ia tabrak, hitung semuanya. Begitu juga kalau ada pasal pidanya juga dijerat saja. Masyarakat tentunya sudah muak dengan berbagai insiden bule seenaknya seperti ini. Jadi harus ada tindakan tegas,' ujar Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Selasa (11/6).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Diketahui juga banner tersebut diletakkan di lantai 3 ruko yang beralamat di Red Carpet Avenue, Kota Damansara, Petaling Jaya, Kuala Lumpur. Disebutkan dalam banner tersebut "Leading RoboVac Specialist, Fire Your Indonesian Maid NOW!" atau dapat diterjemahkan pecat pembantu rumah tanggamu asal Indonesia sekarang, ganti dengan produk RoboVac. Produk tersebut adalah robot yang dapat membersihkan lantai dan kolam renang.
Migrant Care memprotes keras iklan tersebut. Mereka menyebut sebuah penghinaan untuk negara saat PRT dari Indonesia disamakan dengan barang.
"Ini merendahkan pemerintah bangsa. merendahkan martabat bangsa. Harus diprotes oleh pemerintah," kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah kepada merdeka.com, Selasa (3/2)
Selain itu, Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan pihak pengiklan memang sengaja menampilkan iklan seperti itu.
"Ini penghinaan! Masa TKI kita disamakan bahkan digambarkan lebih rendah dibanding robot kebersihan," tegas dia kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (3/2).
Charles mendesak agar Kemenlu tegas mengambil sikap. Jika perlu membawanya ke ranah hukum.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tali jemuran itu mereka menggantung ratusan poster berisi tuntutan yang menjadi simbol digantungnya nasib PRT karena tak kunjung disahkannya RUU PPRT.
Baca SelengkapnyaPara pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaKepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.
Baca SelengkapnyaWarga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang dibuat heboh dengan adanya poster tersebut.
Baca SelengkapnyaSaffarudin yang juga mantan anggota Polri meminta polisi mengaku saja jika memang benar.
Baca SelengkapnyaTengku Adnan diduga membentangkan spanduk caleg di salah satu rumah Malaysia yang dijadikan lokasi Kotak Suara Keliling (KSK)
Baca SelengkapnyaGibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaPSI akan menertibkan sejumlah baliho agar tidak membahayakan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDugaan kecurangan itu terjadi melalui surat suara pos dilakukan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMerespons hal itu, Hasto menegaskan PDIP tak mempedulikan
Baca Selengkapnya