Banser Malang: Tantangan ISIS itu lucu, silakan bicara di sini!
Merdeka.com - Nama Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) disebut-sebut oleh anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video yang dipublikasikan di Youtube. Video tantangan perang dalam bahasa Indonesia itu ditujukan antara lain kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri termasuk Densus 88, serta Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.
"Tantangan ISIS terhadap Banser itu lucu. Kenapa tantangannya disampaikan dari Syiria, tidak di sini saja. Silakan pulang dulu, terus bicara di sini," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang, Hasan Abadi, Sabtu (27/12).
Tantangan itu disampaikan oleh anggota ISIS asal Indonesia yang diindikasikan sebagai Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al Yemeni al Indonesi.
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
Kepada mereka yang disebutkan, Salim yang asal Kota Malang meminta segera turun ke medan perang, menghadapi kelompoknya. Diduga hal ini terkait dengan sikap TNI dan pihak keamanan Indonesia yang bersikap tegas terhadap kelompok mereka.
Mereka ini, kata Hasan, tidak mempunyai pengikut di sini, jumlahnya sedikit akan tetapi secara internasional menebarkan teror. Kelompok mereka muncul melalui diskusi-diskusi tentang khilafah dan syariat Islam. Pemikiran mereka ada yang soft (halus) dan hard (keras), di antaranya ISIS yang memilih jalan kekerasan.
"Pemerintah seharusnya juga tegas dengan kelompok yang soft, harus diantisipasi. Lahirnya ekstremis itu juga bisa dari diskusi-diskusi. Mereka secara organisasi harus dibubarkan," terangnya.
Hasan pun menegaskan sikap Banser sebagai satgas Ansor yang diperlukan sejak masa perjuangan kemerdekaan. Saat didirikan juga dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, yang sudah menjadi konsensus bersama elemen bangsa yang lain.
Sejak awal bangsa ini didirikan oleh para founding fathers tidak diniatkan berdiri atas dasar agama tertentu. Karena itu sikap Ansor sudah final.
"Syariat itu tidak harus dengan negara Islam. Syariat Islam sudah jalan di negeri ini, tidak ada yang tidak sesuai dengan Islam. Tidak ada syariat yang tidak bisa dijalankan di Indonesia," katanya.
Sebelumnya beredar tayangan video berdurasi 4 menit 1 detik yang diunggah ke situs Youtube pada Kamis (25/12). Dalam video tersebut, seorang pria berjanggut dan mengenakan pakaian serba hitam yang diduga bernama Abu Jandal menantang Panglima TNI, Polri termasuk Densus 88 dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama untuk turun ke medan perang.
Dia mengatakan pihaknya tidak gentar untuk membela tegaknya syariat Islam di muka bumi. "Pesan ini saya tujukan kepada Moeldoko Panglima TNI, Polri, Banser, kami menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar bahwa kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan daulah khilafah ini," katanya.
Video yang direkam di sebuah ruangan itu pun berisi ancaman bahwa mereka tidak segan untuk membantai para aparat yang turut bergabung dengan negara barat dalam memerangi ISIS.
"Penegakan syariat Allah harus dimulai dengan memerangi kalian dan membantai satu per satu kalian, TNI, Polri, Densus dan Banser, yang mana hari ini menyombongkan diri untuk menentang agama Allah, menentang penegakan syariat Allah dan mengatakan NKRI harga mati. Ketahuilah bagi kami syariat Allah harga mati," kata Abu Jandal. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapuspen TNI mengatakan, Pamen tersebut sudah bersahabat lama dengan Ivan.
Baca SelengkapnyaPercakapan singkat antar keduanya terdengar begitu menggelitik.
Baca SelengkapnyaBagaimana tidak, ada saja tingkah lucu nan menggemaskan dari para taruni saat di perjalanan.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaBerikut momen kocak anggota Brimob ngamuk saat kumisnya mau dicabut oleh temannya.
Baca SelengkapnyaGuru Bahasa Inggris memberi tugas untuk mewawancarai bule yang mereka temui di tempat wisata.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pelatih TNI yang melatih prajuritnya dengan cara yang lucu dan bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaAnggota pasukan elite Polri itu diajari kata-kata romantis oleh rekan-rekan yang ada di sekelilingnya saat menembak si cewek.
Baca SelengkapnyaKasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaVideo lucu anggota Sat Reskrim saat kesal hadapi tersangka kasus yang sedang diinterogasi.
Baca SelengkapnyaSosok Ivan Sugianto mendadak viral setelah videonya ngamuk kepada seorang siswa SMA di Surabaya pada Oktober lalu tersebar di media sosial.
Baca Selengkapnya