Bantah boikot, FPI dan Alumni 212 ngaku butuh Facebook untuk dakwah
Merdeka.com - Aliansi Tolak Kezaliman Facebook menggeruduk kantor perwakilan Facebook Indonesia di gedung Capital Place, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1). Aksi yang diinisiasi FPI dan Alumni 212 ini, menuntut media sosial besutan Mark Zuckerberg itu memberikan penjelasan terkait pemblokiran akun-akun dakwah mereka.
Sebelumnya sejumlah tokoh FPI sendiri memprakarsai boikot media sosial asal Amerika Serikat itu. Kendati demikian, Juru Bicara FPI sekaligus ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengaku masih membutuhkan Facebook.
"Kalau kami dari 212 dan FPI tidak pernah menyatakan memblokir Facebook. Karena bagaimanapun saya akui, kami akui ada andil besar Facebook terhadap dakwah kita. Kita masih membutuhkan Facebook bagi dakwah," ujar Slamet di lokasi aksi.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
-
Kapan Facebook diresmikan? Tepat pada hari ini, 4 Februari adalah hari ulang tahun Facebook yang ke-20.
-
Siapa yang mendukung blokir TikTok di Amerika Serikat? Mayoritas orang tua di AS mendukung langkah ini sebagai upaya untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh negatif serta ancaman yang ada di dunia maya.
-
Dimana TikTok diblokir di perangkat pemerintah? Di Amerika Serikat, penggunaan TikTok di perangkat pemerintah federal telah diblokir dengan alasan keamanan siber.
-
Apa yang dilarang dalam nama Facebook? Selain itu, ada konten yang dilarang untuk digunakan dalam nama, seperti:Gelar profesional (misalnya: Dr., Prof., dll).Gelar keagamaan.Kata-kata umum yang bukan merupakan nama.Frasa deskriptif.Kata-kata yang ofensif atau tidak pantas.
Slamet menampik FPI dan Alumni 212 pernah menyerukan boikot Facebook. Hal itu bukan keputusan resmi dari FPI. Dia menyebut pihak Muslim Cyber Army, yang menyerukan hal demikian.
"Kemarin dari teman-teman muslim cyber army yang ada wacana boikot Facebook," ucap dia.
Slamet mengatakan, media sosial keluaran mereka sendiri sudah siap dirilis. Meski begitu, pihaknya belum mau beralih dengan dalih masih disempurnakan. Dia sendiri enggan apa nama media sosial yang telah disiapkan tersebut.
"Jangan sampai kita beralih baru sebulan dihantam hacker tidak karuan, hancur semua nanti jaringan dakwah kita terputus," tukasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaMassa FPI mengecam agresi militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil, termasuk ratusan anak kecil.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaMunajat Kubro 212 diadakan untuk menyerukan dukungan terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi serangan militer Israel.
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaMahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dihadiri lebih dari 500 massa dari masing-masing pimpinan dan anggota Ormas di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai bentuk kecaman rakyat Indonesia terhadap serangan Israel ke Palestina yang tidak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaAksi demo menolak revis UU Pilkada oleh DPR digelar Kemarin (22/8).
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca Selengkapnya