Bantah lamban, Polda Metro serius buru pelaku penyiram air keras
Merdeka.com - Hampir dua Minggu kasus penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum juga terungkap. Meskipun, saksi-saksi telah banyak diperiksa oleh kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan, kalau kepolisian serius untuk ungkap kasus tersebut. Namun, karena banyak kendala di lapangan sehingga kasus ini belum juga tuntas.
"Kami serius lah, kami bentuk tim khusus kemudian mencari, memeriksa, kita olah TKP beberapa kali di sana tentunya kami perlu saksi yang melihat siapa selama ini. Kemudian dengan antara saksi dan barang bukti kita perlu sinkronkan di situ," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (22/4).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Argo menjelaskan, saat kejadian kondisi sangat gelap meskipun sudah ada rekaman CCTV. Selain itu, minimnya saksi yang melihat langsung kejadian juga menjadi kendala kasus ini.
"Makanya kami perlu tanya saksi saksi di situ satu-satu kami tanya mulai dari pedagang sayuran satpam yang jaga di situ. Apalagi ada CCTV yang tak kerekam," kata Argo.
Lanjut Argo, pihaknya memastikan bahwa kasus ini akan cepat terungkap. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk segera ditangkap pelakunya.
"Appun ceritanya dia kan keluarga besar polisi, kami sama yang bersangkutan tidak ada perselisihan. Kami tetap berupaya mengungkap siapa pelakunya," tutup Argo.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat itu, T menyuruh saksi S untuk menguras bak mandi di TKP tanpa berkoordinasi dan seizin tim Inafis.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjawab desakan agar ditetapkan tersangka kasus pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaPolisi janji akan mengusut kasus ini secara profesional dan sesuai undang-undang yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya belum juga menetapkan satu orang pun menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPolda Metro juga mengintensifkan koordinasi dengan jaksa supaya meminimalkan pengembalian berkas secara berulang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, materi pemeriksaan Kombes Irwan sementara masih seputar peristiwa dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi.
Baca SelengkapnyaFebrie menyebut dalam persidangan nanti jaksa pun akan mencatat adanya perkembangan kasus.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sudah memeriksa 11 saksi dalam kasus ini.
Baca Selengkapnya