Bantah pengakuan penyidik KPK, Miryam ngaku tak ditekan Bamsoet dkk
Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR, Miryam S Haryani kembali bersaksi di sidang kasus korupsi e-KTP. Pada persidangan ini, Miryam dikonfrontir dengan penyidik KPK yang membuat berita acara pemeriksaan (BAP).
Konfrontir dilakukan karena persidangan sebelumnya, Miryam mengaku tertekan saat di-BAP, sehingga apa yang dia sampaikan asal-asalan. Hingga dia memutuskan mencabut BAP-nya dan membuat hakim kesal.
Di awal persidangan hari ini, Kamis (30/3), penyidik senior KPK, Novel Baswedan, justru mengungkap fakta berbeda. Menurut Novel, Miryam justru ditekan sejumlah anggota DPR.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Kenapa Bamsoet dilaporkan ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
"Yang disebut seingat saya Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, Desmond Mahesa dan Masinton Pasaribu," kata Novel menjawab pertanyaan Jaksa Irene.
Lalu Hakim Anwar menanyakan kebenaran informasi Novel pada Miryam. Namun Miryam membantah dirinya ditekan rekan-rekannya di DPR.
"Tidak yang mulia. Justru pada 1 November, pada saat itu saya down bahwa saya tahun 2010 mau ditangkap. Itu bikin down saya," jawab Mirya,
Miryam kembali menegaskan pemeriksaan yang dilakukan Novel dkk membuatnya sangat tertekan. "Saya datang ke situ enggak bawa kertas enggak bawa pulpen. Coretannya misalnya pertanyaan dan jawab," jelas dia.
Dalam satu pemeriksaan, Miryam mengaku sempat disodorkan BAP yang sudah di-print. Di lembar print itu, muncul nama-nama anggota DPR yang berasal dari Fraksi Golkar.
"Disodorkan print yang isinya orang-orang Golkar semua. Saya bilang ini enggak seperti yang bapak tanya. Ini salah. Disodorkan di saya isinya Golkar semua. Saya bilang ini salah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman mendesak MKD DPR RI untuk memanggil ulang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaBamsoet menilai mahasiswa yang melaporkannya tidak membaca informasi secara utuh.
Baca SelengkapnyaKetua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo meminta tim pengacara Anies-Muhaimin jangan khawatir bocornya nama saksi
Baca Selengkapnya