Bantah Tabrak Mahasiswi di Cianjur, Begini Pengakuan Lengkap Sopir Audi A8
Merdeka.com - Pengemudi Audi A8 bernama Sugeng angkat bicara mengenai kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan mahasiswi Selvi Amalia Nuraeni (19) meninggal dunia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dia membantah terlibat peristiwa tersebut karena berhasil menghindar saat korban jatuh di jalan.
Sugeng mengatakan, dia adalah sopir yang saat kejadian membawa istri dan anak bosnya. Pria yang baru sepekan bekerja itu menyanggah bahwa dirinya masuk secara liar dalam iring-iringan mobil polisi.
Diketahui, mobil sedan yang dikemudikannya bukan bagian dari iring-iringan kendaraan polisi. Dari informasi yang berhasil dihimpun, kendaraan tersebut ikut di belakang rombongan atas persetujuan dari sang bos yang merupakan anggota polisi.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Apa penyebab kecelakaan yang dialami Adi Firansyah? Pada tahun 2006, Adi Firansyah, seorang aktor populer, meninggal dunia akibat kecelakaan motor. Saat itu, motor yang dikendarainya menabrak sepeda motor lain yang dikemudikan oleh seorang anak berusia 9 tahun.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan tunggal? Kompol Made Teja Dwi Permana menjelaskan bahwa Dali mengalami sebuah kecelakaan tunggal saat ditanya lebih lanjut.
"Saya tidak memaksa atau liar masuk ikut iring-iringan, tidak. itu semua atas sepengetahuan bapak, suami daripada ibu (istri) bos saya, yang saya bawa, saya sebagai pengemudi. Saya berjalan lah seperti biasa mengikuti iring-iringan, bukan berarti saya liar, karena saya mengikuti dan memang diketahui oleh pihak bapak yang di depan," kata dia, Jumat (27/1).
"Begitu mendekati TKP, jarak dua mobil di depan saya, saya melihat ada perempuan pakai motor sudah oleng, seperti mengerem depan atau bagaimana, oleng seperti mau jatuh. Dalam hitungan detik, karena jarak saya dekat ini mobil saya terhalang dua mobil, saya spontan, saya ke kiri kendaraan saya, menghindar," ucap dia melanjutkan.
Dia memelankan kendaraan hingga akhirnya menepi karena melihat banyak orang mengejar. Setelah turun dari mobil, ia mendapat tuduhan sebagai pengemudi yang membuat pengendara motor meninggal dunia.
Sugeng menyebut sebelum peristiwa itu terjadi, dia melajukan kendaraan kurang dari 40 km per jam karena kondisinya memang tidak mungkin melaju di atas itu. Kondisi jalanan padat dan macet.
"Jarak sekitar kurang lebih 1 km, tiba-tiba banyak warga yang mengejar, karena saya merasa membawa bos dan ada anak kecil di dalam, saya kooperatif saya berhenti ke pinggir, saya berhentikan mobil. saya refleks mengambil HP, saya rekam video, saya turun dari kendaraan, orang tersebut marah-marah dan menuduh sayalah pelakunya. itu pak katanya helmnya hancur, bapak harus tanggung jawab segala macacm," jelas dia.
"Karena saya menjaga emosi masyarakat, yang notabene langsung nge-judge tanpa tahu pembuktian. Saya ajak untuk membuktikan. Saya terangkan, ini mobil yang saya kemudikan jenis Audi, ceper pak, rendah banget, kita cek dulu deh apakah betul yang bapak tuduhkan kepada saya, bapak cek dulu, semua dicek, tidak ada lecet, penyok, tidak ada sedikit pun, yang dituduhkan tidak benar. Akhirnya yang mengejar ini minta maaf, bahwa salah paham, salah kejar mobil," ucap dia.
Seingat dia, sebelum berhasil menghindar pengendara motor yang jatuh, ada dua mobil. Namun ia tidak mengetahui ciri-ciri atau nomor polisi selain kendaraannya yang berwarna hitam.
"Masalah itu satu rombongan (dengan polisi di depannya) apa tidak, saya tidak tahu," kata dia.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban, Yudi Junadi mengapresiasi keberanian Sugeng untuk menceritakan apa yang terjadi.
"Kita harus berterima kasih, dia gentle, karena dia merasa tidak melakukan penabrakan sebagaimana dituduhkan. Sejak awal dari investigasi yang kita lakukan enggak disebutkan Audi. Audi itu bisa masuk karena memang ada izin. Suaminya yang punya mobil itu petugas negara, jadi dia masuk supaya bisa cepat, barengan lah," terang dia.
"Kemudian saat ada kejadian tabrakan, yang nabraknya sesuai dengan kesaksian ibu, itu yang nabraknya bukan mobil (Audi yang ditumpangi Sugeng) itu, tapi yang nabraknya mobil lain, warnanya hitam, mobilnya kurang tahu. Tapi dari rombongan itu clear kan, dengan investigasi yang kita lakukan itu cocok. Jadi jangan ada kambing hitam lah. Jadi nanti ada rangkaian kebohongan. Upaya dari pihak keluarga, kita nanti mungkin ini kan akan meminta perlindungan ke LPSK," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu menyayat hati, anak korban mengungkapkan isi hatinya.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan tes urine pada ABP (20) dan dipastikan negatif zat-zat terlarang.
Baca Selengkapnya"Ketiga korban meninggal dunia dibawa ambulance palang hitam ke RSCM," kata Edy, Kamis (20/7).
Baca SelengkapnyaPemuda 18 tahun ini dengan lantang mengaku siap mengganti semua kerusakan mobil dalam kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Minggu, 18 Februari 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAipda Sunandar ditabrak pengendara saat atur lalu lintas. Korban dinyatakan meninggal dunia usai dua hari dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Baca SelengkapnyaSiswi SMK berinisial SR (18) tewas usai tertimpa baliho caleg saat melintas di Alang-alang Amba, Desa Sidomulyo, Kebumen.
Baca SelengkapnyaKecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Pasteur KM 1+400, Sabtu (13/4).
Baca SelengkapnyaSeorang pengunjung wanita, NJ (20) terjatuh dari lantai empat Mal Paragon Semarang, Selasa (10/10). Korban merupakan seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi
Baca SelengkapnyaKorban Tewas Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang Semarang Bertambah Jadi 8 Orang
Baca SelengkapnyaDiduga sopir mobil Innova tersebut mengalami vertigo sehingga tidak dapat mengendalikan mobilnya.
Baca SelengkapnyaVideo kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mahasiswi yang dipengaruhi narkoba dengan seorang ibu di Pekanbaru tertangkap kamera CCTV.
Baca Selengkapnya