Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantah tudingan PDIP, Abraham Samad pilih sembunyi

Bantah tudingan PDIP, Abraham Samad pilih sembunyi Laporan akhir tahun KPK. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya angkat bicara soal tudingan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Tetapi sayang, Ketua KPK Abraham Samad malah mengutus Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, buat menjelaskan bantahan itu.

Menurut Johan, selepas Hasto melakukan jumpa pers empat pimpinan yakni Samad, Adnan Pandu Praja, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain langsung rapat. Setelah itu, lanjut dia, beberapa pejabat struktural KPK meminta penjelasan kepada Samad.

"Berdasarkan kesepakatan pimpinan, Pak Ketua Abraham Samad mendelegasikan saya selaku Deputi Pencegahan untuk menjelaskan ini kepada rekan-rekan media," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kamis (22/1).

Ketika disinggung alasan Samad enggan menjelaskan langsung bantahan itu, Johan hanya mengatakan dia sudah diberi mandat oleh empat pimpinan.

"Saya sudah diberi perintah untuk menjelaskan. Kan sama saja," ujar Johan.

Dalam jumpa persnya hari ini, Hasto membeberkan pertemuan-pertemuan rahasia Samad dengan petinggi partai. Hal ini dilakukan sebelum pemilihan umum presiden. Dia bahkan menuding Samad berdusta bila menyatakan tidak pernah terlibat politik praktis.

"Kepada bapak Abraham Samad yang memimpin institusi begitu besar dan dipercaya publik, kami harapkan berani mengakui pertemuan yang banyak dilakukan sekurang-kurangnya dengan para petinggi kedua partai PDIP dan Partai NasDem," kata Hasto dalam jumpa pers di bekas posko pemenangan Jokowi, Jalan Cemara, Menteng, hari ini.

Hasto ngotot kabar pertemuan itu benar. Dia pun mendorong agar Samad mau berterus terang kepada publik.

"Kami menyatakan berita tertulis dalam 'Rumah Kaca' tersebut benar adanya. Dengan demikian pernyataan yang disampaikan bapak Abraham Samad itu fitnah sangat tidak tepat," ujar Hasto.

Sebelum jumpa pers itu dilakukan, dalam situs blog jurnalisme warga binaan Kompas, Kompasiana, terbit tulisan dengan judul 'Rumah Kaca Abraham Samad.' Tulisan itu diunggah oleh akun bernama Sawito Kartowibowo pada 17 Januari 2015, sekitar pukul 20.58 WIB.

Dalam tulisan itu, penulis menggambarkan bagaimana Samad melakukan lobi-lobi politik buat mengincar posisi Wakil Presiden. Dalam tulisan itu turut digambarkan bagaimana Samad memperjuangkan posisinya itu.

Penulis juga menggambarkan, bagaimana girangnya Abraham saat dikabarkan ada peluang menjadi pendamping Jokowi. Sayang, ada pihak yang menolak Abraham Samad dan orang itu adalah Komjen Budi Gunawan.

Menurut penulis, gara-gara itulah ketegangan Abraham dan PDIP dimulai. Abraham disebut tak terima dan mengancam membalaskan kemarahannya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Said Abdullah: Arah Politik PDIP Tidak Ditentukan Lewat Pertemuan Megawati-Prabowo
Said Abdullah: Arah Politik PDIP Tidak Ditentukan Lewat Pertemuan Megawati-Prabowo

Banyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Abraham Samad Mantan Ketua KPK, Suka Berantem untuk Bela Teman yang Tidak Salah
Sisi Lain Abraham Samad Mantan Ketua KPK, Suka Berantem untuk Bela Teman yang Tidak Salah

Ia bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia

Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.

Baca Selengkapnya
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan

PDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Bantah PDIP Pernah Bahas Kabinet dengan Gerindra
Said Abdullah Bantah PDIP Pernah Bahas Kabinet dengan Gerindra

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku jalinan komunikasinya dengan sejumlah elit Partai Gerindra cukup lancar.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad soal Pemeriksaan Said Didu: Kasus yang Dibuat-buat
Abraham Samad soal Pemeriksaan Said Didu: Kasus yang Dibuat-buat

Abraham yakin Said Didu tak langsung ditahan karena masih berstatus saksi.

Baca Selengkapnya
Diisukan Dicopot dari Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Ini Penjelasan Ade Jona
Diisukan Dicopot dari Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Ini Penjelasan Ade Jona

Ade Jona tak mau ambil pusing dengan kabar itu dan memilih fokus memenangkan Bobby-Surya.

Baca Selengkapnya
Megawati Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan, Sinyal PDIP Segera Gabung KIM Plus?
Megawati Bertemu Prabowo Sebelum Pelantikan, Sinyal PDIP Segera Gabung KIM Plus?

Said Abdullah membantah pertemuan Prabowo dan Megawati Soekarnoputri dilatari oleh faktor kursi menteri yang diincar PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Eks Ketua KPK Abraham Samad di Diskusi Anti-Mulyono: Kalau Dibubarkan Kita Lawan!
VIDEO: Keras Eks Ketua KPK Abraham Samad di Diskusi Anti-Mulyono: Kalau Dibubarkan Kita Lawan!

Samad juga menegaskan jika acara diskusi ini mau dibubarkan atau dilarang akan siap melawan

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Percaya Prabowo Bukan Sosok yang Mudah Diintervensi
Said Abdullah Percaya Prabowo Bukan Sosok yang Mudah Diintervensi

Said melihat Prabowo merupakan figur yang kuat sehingga tak akan mudah diintervensi pihak manapun.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Beberkan Karakter Megawati dalam Mengambil Keputusan
Said Abdullah Beberkan Karakter Megawati dalam Mengambil Keputusan

Megawati dua dekade menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Selengkapnya
Khofifah: Sejauh Berkomunikasi, PDIP Tidak Sampai Menyodorkan Nama Cawagub
Khofifah: Sejauh Berkomunikasi, PDIP Tidak Sampai Menyodorkan Nama Cawagub

Khofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.

Baca Selengkapnya