Bantah Wiranto, Panglima sebut Jokowi yang tahu misskomunikasi atau tidak
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihak yang berhak menilai adanya masalah komunikasi yang tak tuntas terkait isu pembelian 5000 senjata api ilegal hanya Presiden Joko Widodo. Informasi soal pembelian 5000 senjata api di luar institusi TNI-Polri yang disampaikan Gatot di acara Purnawirawan TNI itu disanggah Menko Polhukam Wiranto.
Wiranto menyebut jumlah senjata yang dipesan bukan 5000 senjata tetapi hanya 500 senjata. Pembelian 500 senjata itu diperuntukkan bagi sekolah intelijen di bawah BIN.
"Yang tahu misskomunikasi atau tidak hanya Presiden saya. Dan itu saya pegang," kata Gatot usai acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pancasila dan Integrasi Bangsa di Fraksi PKS, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9).
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Mengapa Jokowi meminta TNI-Polri belajar teknologi? Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Selain Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga melontarkan informasi serupa. Meski informasi soal pembelian senjata api itu dibantah, namun Gatot mengklaim hubungannya baik dengan Wiranto, Ryamizard dan lembaga terkait baik-baik saja.
"Baik-baik saja. Justru saya tidak bicara itu karena baik-baik saja. Tetapi saya sampaikan dalam satu negara ada suatu aturan. Saya hanya meluruskan saja," terangnya.
Karena hal ini, Gatot dinilai telah menyampaikan informasi yang salah. Gatot santai menanggapi tudingan tersebut. Gatot menuturkan, setiap orang berhak menyampaikan pandangannya termasuk soal isu pembelian senjata api tersebut.
"Jadi begini ibarat kita tonton sepak bola penonton dari belakang bilang offside. Yang di samping bilang tidak. Masa saya harus marah saya bilang tidak orang dia tontonnya di belakang. Jadi orang persepsi saya hargai itu semuanya. Kan gitu," ujar Gatot.
Selain itu, Mantan Kasad ini membantah dirinya telah berpolitik untuk maju di pencapresan di Pilpres 2019 dengan hadir di acara forum diskusi Fraksi PKS. Dalam diskusi tersebut, Gatot hanya membicarakan soal Pancasila dan Integritas Bangsa.
"Di sini tempat banyak orang politik kan. Kalau orang politik di sini itu bodoh yang saya lakukan. Konstituen saya pada kabur semuanya. Iya kan konstituen saya kabur kan sebagian. Buktinya banyak yang bersebrangan. Kalau saya politik, oh kamu baik-baik, kok PKI baik-baik semuanya, baik semuanya, ini kan. Nah itu baru," tukasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu lalu, Dahnil memang secara tegas menepis berita yang mengungkapkan adanya kesepakatan antara RI dan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa hal itu adalah urusan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaBeredar salinan surat berisi daftar reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaJokowi memanggil kepala kedua lembaga, Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menjelaskan polemik tersebut
Baca SelengkapnyaMenurut Dahnil, anggaran pertahanan selama dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak sampai Rp700 triliun
Baca SelengkapnyaJokowi membantah pernah menjanjikan kursi Menteri Pertahanan kepada Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak membicarakan politik, melainkan soal isu pertahanan saja.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca Selengkapnya