Anas: Tak pernah ada pertemuan di Sukamiskin, hoax kok dipercaya
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat,Anas Urbaningrum menyangkal merancang sebuah skenario dalam kasus korupsi e-KTP. Bantahan ini disampaikan Anas dari dalam Lapas Sukamiskin yang menjadi tempatnya ditahan saat ini.
Anas membantah tuduhan dirinya bertemu dengan pihak tertentu di Lapas Sukamiskin sebelum nama SBY muncul dalam sidang perkara korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.
Anas membantah tuduhan tersebut dengan menuliskan sebuah surat yang tersebar di sosial media. Di bawah surat itu tertulis jelas nama Anas beserta bubuhan tanda tangan pada 10 Februari 2018.
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Bagaimana Anas Urbaningrum menilai proses pencapresan saat ini? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
Surat klarifikasi Anas soal pertemuan di Sukamiskin ©2018 Merdeka.com
Surat dengan tulisan tangan itu dibenarkan oleh kolega Anas, Tri Dianto. "Iya benar, itu dari Mas Anas," ujar Tri Dianto saat dikonfirmasi.
Berikut bantahan Anas soal penyeretan nama SBY dalam sidang e-KTP.
1. Awalnya saya geli dengar cerita ada tuduhan pertemuan di Sukamiskin untuk merancang fitnah kepada Pak SBY dan Mas Ibas.2. Tetapi karena menjadi berita luas, dagelan itu perlu diluruskan, karena bisa menyesatkan.3. Jelas bahwa tidak pernah ada pertemuan di Sukamiskin yang dihadiri oleh Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, Mirwan Amir, dan Saan Mustofa.4. Terpikir untuk bikin pertemuan saja tidak pernah, tidak ada hujan, besok tiba-tiba ada banjir, hoax.5. Itu cerita hoax berasal dari surat hoax yang entah dibikin oleh siapa. Tapi jelas disebarkan oleh siapa saja.6. Mudah banget untuk membuktikan pertemuan itu fakta atau hoax. Ada CCTV, buku tamu, dan banyak warga yang bisa ditanya.7. Hoax kok dipercaya dan disebarkan. Lalu kemana kampanye anti hoax dan fitnah yang belum lama dideklarasikan.8. Hoax juga disebarkan hampir bersamaan dengan narasi jihad untuk keadilan. Ada kontradiksi yang nyata diantara keduanya.9. Citra kekuasaan, ketenaran dan kekayaan boleh dicapai. Tapi caranya tidak mesti dengan menista orang lain dengan hoax dan tuduhan konspirasi fitnah.10. Keadilan mesti diperjuangkan dengan cara-cara yang sejalan dengan makna keadilan itu sendiri.
Sebelumnya beredar kabar ada pertemuan antara Firman Wijaya dengan mantan kader Demokrat Mirwan Amir. Pertemuan tersebut dilakukan sebelum sidang e-KTP berlangsung. Mirwan tegas membantah hal tersebut.
"Soal pertemuan ini di Sukamiskin, saya ingin cek. Ada buktinya dan datanya enggak," ucap Firman di Jakarta, Sabtu (10/2/2018).
Dia mengungkapkan dapat sangat mudah untuk mengecek ada tidaknya pertemuan tersebut. Bahkan bisa ditanyakan langsung kepada pihak terkait.
"Itu mudah ya, bisa ditanyakan ke Kalapas Sukamiskin," jelas Firman.
Soal nama lain yang berada di catatan hitam Setya Novanto, dia menyerahkan sepenuhnya kepada kliennya. Barangkali, itu bagian menjadi justice collaborator.
"Kita serahkan kepada Pak Novanto yang paham betul peritiwa kebijakan E-KTP itu," tutur Firman.
Sumber:Liputan 6
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli
Baca SelengkapnyaPidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut sama sekali tidak menunjukkan bukti Erick membuat Anies Baswedan jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaJohanis Tanak dikabarkan bertemu tahanan kasus korupsi Dadan Tri Yudianto di lantai 15 gedung KPK.
Baca SelengkapnyaKPU mengeluarkan serangkaian bantahan, menjawab tuduhan dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat sidang PHPU
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Resmi Diangkat jadi Ketua Umum PKN
Baca SelengkapnyaJohanis Tanak mangkir pemeriksaan Dewas KPK lantaran mengajukan cuti.
Baca SelengkapnyaAnas memberikan pidato perihal pernyataan siap digantung di Monumen Nasional (Monas) apabila terbukti terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca Selengkapnya