Bantu cari alamat, mahasiswi UIN Medan malah jadi korban hipnotis
Merdeka.com - Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Medan, Isra Purnama (23) mengadu ke polisi, Senin (4/1). Dia menjadi korban hipnotis saat pulang kuliah.
"Aku jadi korban hipnotis pada Sabtu (2/1) sore. Waktu itu aku baru turun dari angkot trayek 130 hendak pulang ke tempat kos di Jalan Pancing," ucapnya di Mapolsek Percut Sei Tuan.
Saat Isra baru turun dari angkot, seorang pemuda mengendarai sepeda motor mendekatinya. Laki-laki itu bertanya tentang arah ke Jalan Tuasan. Mahasiswi asal dari Natal, Mandailing Natal (Madina), ini pun menunjukkannya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dicuri oleh penipu dari korban? AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut. Pihaknya menduga ketika korban mencoba menghubungkan perangkat mereka ke jaringan wifi gratis, mereka diarahkan ke halaman website palsu yang mengharuskan mereka masuk menggunakan email atau akun media sosial.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
Sudah ditunjukkan alamat, pemuda itu meminjam HP milik Isra. Dia beralasan perlu menelepon karena ibunya tengah sakit, sedangkan HP miliknya dalam kondisi lemah daya. Isra tak kuasa menolak.
Tak sampai di sana, pemuda itu mengajak Isra ikut dengannya untuk menunjukkan Jalan Tuasan. Lagi-lagi perempuan ini setuju.
Di tengah jalan, Isra diminta menyerahkan tas sandangnya untuk diletakkan di bagian depan dekat stang sepeda motor. Pelaku beralasan tas itu menggaggunya berkendara. Sempat mencoba menolak, lagi-lagi Isra akhirnya menurut.
Belum sampai di tujuan, pelaku menjatuhkan secarik kertas ke tengah jalan. Dia mengatakan, alamat yang dituju ada si kertas itu. Isra disuruh turun dan mengambilnya.
Saat Isra turun dari sepeda motor dan mengambil kertas yang jatuh, pelaku langsung tancap gas sambil membawa tas milik korban.
"Di dalam tas itu ada HP Samsung Galaxy 5360, KTP, HP LG, berkas-berkas kuliah, power bank dan flash disk," sebut Isra.
Sadar telah menjadi korban hipnotis, Isra pun mengadukan kejadian itu ke polisi. "Akan kami tindak lanjuti. Tapi laporannya belum saya terima dari anggota," kata Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Zendrato. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.
Baca SelengkapnyaSeluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Baca Selengkapnyaada saat ia digiring menuju hotel oleh pelaku, saat itu sudah timbul perasaan was-was atau curiga.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPelaku beraksi dengan mendatangi korban yang sedang berhenti di sisi jalan untuk menanyakan alamat sebuah perusahaan.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca Selengkapnya"Korban ini diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku dan ketemu di hotel," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Andryansyah.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat mahasiswi yang mengadukan ulah MRA. Bahkan satu orang mengaku sudah disetubuhi.
Baca SelengkapnyaSMN ditangkap di wilayah Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor usai polisi menerima laporan dari korban berinisial RS.
Baca Selengkapnya