Bantu Tenaga Medis, Mahasiswa di Semarang Buat Pelindung Muka
Merdeka.com - Mahasiswa Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang tergerak melakukan pembuatan face shield atau pelindung muka, sebagai alat kebutuhan tenaga medis untuk menangani pasien virus Corona. Dalam pembuatan face shield butuh proses penelitian hingga satu minggu, dan mampu produksi sehari 100 item.
Mahasiswa Fakultas Teknik Udinus, Chiko Eka Pramudita mengatakan, pembuatan face shield secara mandiri sudah disterilisasi sesuai standar medis menggunakan Ultraviolet C untuk membunuh patogen.
"Jadi sebelum pengerjaan bahan produksi sudah dalam kondisi steril. Ketika dilakukan pengerjaan bahan tidak mudah patah maupun sobek," katanya di sela pembuatan ruang produksi, Rabu (15/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
Tentunya dalam proses produksi, alat tersebut diproduksi menggunakan mesin otomatis berbasis Computer Numerical Control (CNC) sehingga hasil produksi lebih berkualitas, presisi.
"Proses tetap harus fokus dan hati-hati. Sebab ada beberapa tahap pengerjaan terdapat tiga bagian yakni visor atau yang disebut dengan lensa/jendela, frame dan suspension system," ungkapnya.
Pada pengerjaan bagian visor, menggunakan bahan material polyethylene terephtalate (PET). Pada bagian frame, menggunakan polimer vinil klorida (PVC).
"Terakhir pada bagian suspension system menggunakan strap elastis dan busa agar nyaman saat digunakan konsumen," ungkapnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Teknik Dian Retno Sawitri menyatakan dalam sehari proses pembuatan mampu memproduksi sekitar 100 buah face shield. Hasil produksi sebagian sudah di distribusikan ke tenaga medis yang bertugas.
"Kita sudah bagikan alat tersebut ke beberapa rumah sakit di Kota Semarang, satu diantaranya RSUD Tugurejo, agar tenaga medis tetap aman dari risiko tertularnya Covid-19," ujarnya.
Terkait pembuatan APD tersebut untuk membantu tenaga medis yang saat ini sangat sulit mendapatkannya di pasaran karena jumlah terbatas. Dalam proses desainnya melibatkan Prodi Teknik Industri berperan merancang desain sedangkan teknik biomedis berperan melakukan evaluasi serta teknik sterilisasi.
"Melihat sistuasi dan langkanya APD, kami mencoba berkontribusi pada masyarakat khususnya tenaga medis," terangnya.
Face shield sendiri tidak diperjualbelikan secara umum, namun diperuntukkan bagi instansi medis yang membutuhkan dapat mendapatkannya. Nantinya alat tersebut terus dikembangkan dalam segi desain dan material yang digunakan.
"Face shield ini untuk penanggulangan Covid-19 wilayah Semarang Jawa Tengah saja, sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memberikan manfaat bagi masyarakat yang diwujudkan dengan pembuatan face shield," pungkas Dian.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian mahasiswa guna mendorong terciptanya tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi.
Baca SelengkapnyaPengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tabir surya merupakan hal penting untuk kesehatan kulit kita. Berapa jumlah SPF paling optimal untuk digunakan di Indonesia?
Baca SelengkapnyaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaBentuk APD yang dikenakan dokter zaman dulu cukup aneh. Bahkan ada yang beranggapan bentuknya menyeramkan.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca SelengkapnyaAmorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, Ditlantas Polda Aceh berbagi edukasi.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca Selengkapnya