Bantuan korban banjir Solo disalurkan ke kelurahan rawan bencana
Merdeka.com - Bencana banjir yang terjadi di Kota Solo, Minggu 19 Juni lalu menggugah simpati banyak kalangan. Bantuan bencana untuk korban pun mengalir dari sejumlah instansi, perusahaan, BUMN, BUMD serta pribadi melalui posko yang ada di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi.
Seluruh bantuan yang masuk akan diumumkan terbuka agar masyarakat mengetahui. Pernyataan tersebut dikemukakan Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Gatot Sutanto, Jumat (24/6) siang.
"Masa kritis bencana banjir sudah kita lewati. Bantuan untuk korban banjir yang kini terus mengalir akan kita arahkan untuk stok di kelurahan kelurahan yang rawan bencana," ujarnya.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dia mengatakan, sesuai prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), cuaca ekstrem masih akan berlanjut sampai bulan Juli mendatang. Sedangkan hujan diprediksi masih akan turun sampai Desember.
Dengan stok yang tersedia di kelurahan melalui bantuan yang kini terus mengalir, lanjut Gatot, maka nantinya langsung dapat digunakan tanpa menunggu dari Pemkot Solo.
"Masa tanggap darurat akan selesai Minggu (26/6) besok, kami akan rapatkan penanganan bencana berikutnya. Pertanggungjawaban bantuan yang masuk juga akan kita bicarakan. BPBD akan menyampaikan seluruh bantuan yang masuk kepada kepala daerah. Setelah itu, pertanggungjawaban juga akan disampaikan kepada publik," jelasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca SelengkapnyaAndrian bersama jajarannya memindahkan barang-barang milik korban banjir ke dalam sampan.
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaBeberapa daerah di Kulon Progo kesulitan air bersih. Melalui program CSR, BRI berusaha membantu kesulitan mereka.
Baca SelengkapnyaBRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli bergerak cepat melakukan penyaluran bantuan tanggap bencana.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaBantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat dengan wilayah bencana.
Baca Selengkapnya