Bantuan Logistik Belum Datang, Warga Korban Banjir Samarinda Mulai Kelaparan
Merdeka.com - Wilayah Samarinda terendam banjir setelah intensitas hujan meningkat sejak Sabtu (8/6) lalu. Pemkot Samarinda sudah menetapkan darurat banjir selama sepekan.
Banjir membuat 15.000 warga terdampak. Bahkan, mereka yang memilih bertahan di rumah mulai kelaparan karena bantuan logistik belum semuanya tersalurkan.
"Sementara bertahan di lantai 2, kelaparan juga. Tidak ada bantuan datang. Ada kompor, tapi tidak bisa berfungsi," kata Dini, warga Griya Mukti kepada merdeka.com, Senin (10/6).
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Dini berharap, bantuan logistik, benar-benar cepat dikoordinir dan didistribusikan. "Dari kemarin katanya ada bantuan. Tapi tidak ada sampai-sampai" ujar Dini.
Keadaan itu membuat sejumlah warga akhirnya memilih mengungsi. Mulai dari ibu-ibu, anak, lansia sudah dievakuasi sejak dini hari tadi.
"Banyak warga memerlukan makanan siap saji, dan mengeluh ke kelurahan. Seperti di kelurahan Temindung Permai. Mudah-mudah ada bantuan logistik (untuk didistribusikan)," kata petugas BPBD Kalimantan Timur, Muriono, lainnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, banjir akibat luapan Sungai Karang Mumus masih merendam di 3 kecamatan. Di antaranya kelurahan Sempaja Timur di kecamatan Samarinda Utara, kelurahan Gunung Lingai dan Temindung Permai, serta kelurahan Bandara di kecamatan Sungai Pinang, dan kelurahan Sidodadi di kecamatan Samarinda Ulu.
Di kawasan Perum Griya Mukti di Gunung Lingai, masih ada warga yang bertahan di tengah ketinggian permukaan air hingga 1,5 meter. Padahal ketinggian air belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaKekeringan akibat fenomena El Nino membuat warga di sejumlah wilayah di Kota Serang mengalami kesulitan air bersih.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca Selengkapnya