Bantuan logistik mandek di kantor desa, warga cuma terima mi instan
Merdeka.com - Bantuan logistik bencana gempa yang disalurkan pemerintah maupun donatur dan relawan dikeluhkan warga pengungsian banyak tertimbun di pemerintahan daerah perwakilan desa.
"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bantuan itu ada masuk ke desa, disaksikan juga sama Pak Bupati Lombok Barat, itu dua pekan yang lalu, sejak gempa 7 SR, tapi sampai sekarang belum juga sampai ke kita," kata Bahrain Arhap Hidayat.
Keluhan bernada protes itu disampaikan Mantan Kadus Apit Aiq, Desa Batulayar Timur ini ketika ditemui Antara, Jumat (24/8) di rumahnya wilayah lereng perbukitan dekat kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana bantuan Kemendag Peduli diserahkan? Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
Dia menyampaikannya karena merasa khawatir dengan nasib anak istri dan seratus lebih keluarga yang tersebar didusunnya. Kekhawatiran Bahrain muncul melihat kondisi alam yang sekarang lagi musim paceklik. Begitu juga dengan mata pencarian sampingan warga setempat yang sebagian besar bekerja sebagai buruh bangunan.
"Kalau sudah begini, di mana mau dapat penghasilan," ujarnya.
Begitu juga disampaikan Nursa'ad, yang membuka penginapan gratis bagi para pendaki di Kaki Gunung Rinjani, jalur Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Dia melihat bantuan itu masih ada menumpuk di desa, namun anehnya tidak disalurkan secara merata.
"Sebenarnya bantuan itu ada, tapi yang kita terima cuma tiga mi instan dan dua gelas beras, itu pun dapat dua pekan yang lalu," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Munawir Haris, Ketua Yayasan Anak Pantai yang ada di Dusun Pelabuhan Pandan Tengah, Desa Pelabuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.
Dia mengaku kecewa dengan kabar yang menyiarkan pemerintah telah bekerja dan menyalurkan bantuan logistik bagi korban gempa hingga ke pelosok daerah yang sulit terjangkau dengan kendaraan besar.
Padahal untuk menuju desanya yang berada di pesisir pantai Timur Laut Pulau Lombok tidak sulit. Kawasan yang berada dekat dengan episentrum gempa dahsyat pada Minggu (19/8) itu terdapat di antara jalur utama provinsi.
Dari hasil pengamatan timnya di lapangan, warganya dan dusun maupun desa tetangganya belum juga merasakan adanya peran pemerintah sejak gempa pertama yang terjadi pada akhir Juli lalu.
"Kita ini seperti anak ayam kehilangan induk, kemana pemerintah. Ini bukan maksud mendiskreditkan pemerintah, tapi memang begitu kondisinya di lapangan," kata Haris.
Karena itu, pemerintah disarankan untuk kembali memantau bantuan yang telah disalurkan ke desa. Dengan mengandalkan peran dan fungsi tiga pilar, kades, babinsa maupun bhabinkamtibmas dinilai warga belum maksimal untuk mengawasi penyalurannya.
"Begini saja, sekarang siapa yang tidak butuh, apalagi sekarang musim dingin, terpal dan selimut, harga mahal dan sulit kita dapat. Jadi harus benar-benar di monitor, jangan asal lepas-lepas saja," kata Rozikin, korban gempa asal Dusun Ceking, Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Rozikin yang mendedikasikan dirinya ikut bergabung dalam tim relawan desa diwilayahnya ini turut menyampaikan hal yang sama dengan warga dari daerah lainnya. Pascagempa akhir Juli lalu yang meluluhlantahkan daerahnya ini mengaku belum mendapatkan bantuan serta penanganan dari pemerintah.
Apalagi pascagempa Minggu (19/8) kemarin, semakin banyak yang roboh. Belum ada bantuan, parah," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaProgram BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di desa pedalaman di Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.
Baca Selengkapnya