Banyak benda bersejarah ditemukan di area pertanian di Boyolali
Merdeka.com - Banyaknya temuan benda bersejarah di lahan pertanian yang ditengarai sebagai situs struktur candi peninggalan peradaban Hindu di Kabupaten Boyolali akhir-akhir ini, membuat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah tergerak untuk melakukan penelitian. Mereka memulai penelitian situs candi di Gunung Wijil, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Senin (4/4).
Pemilik lahan, Sumarno mengaku pihak BPCB sudah mengirimkan surat terkait rencana penelitian tersebut. Dalam surat tersebut, kata Sumarno, disebutkan ada enam orang tenaga ahli dan empat tenaga teknis yang akan melakukan penelitian di Gunung Wijil.
"Mereka sudah mengirim surat dan akan melakukan penggalian. Saya dan warga di sini mendukung rencana peggalian dan penelitian itu. Kami ingin tahu ada apa sebenarnya di bawah tanah Desa Giriroto ini," ujar Sumarno, Senin (4/4).
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
-
Apa saja artefak yang ditemukan? Sebagian besar artefak yang mudah rusak terbuat dari kayu, termasuk wadah kulit pohon betula, batang proyektil, dan tongkat jalan. Artefak lainnya dibuat dengan menggunakan tulang hewan termasuk sepatu bot kulit yang dijahit dan alat-alat tulang dan tanduk yang diukir.
-
Dimana artefak kuno itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Di mana artefak kuno itu ditemukan? Artefak kuno milik ahli bedah tersebut ditemukan pada sebuah kuil persembahyangan di utara, seperti yang dilaporkan para peneliti.
-
Dimana artefak itu ditemukan? Artefak ini ditemukan saat mereka sedang melakukan survei di luar Ringsted, sebuah kota di pulau Selandia.
Sebelumnya, pada Selasa (22/3) lalu warga menemukan sejumlah benda purbakala di area persawahan di Giriroto. Benda-benda yang ditemukan antara lain dua arca, dua yoni, batu dengan relief wayang tokoh Janoko, serta tumpukan batu bata kuno.
Sejak temuan itu, warga dan pemilik lahan terus melakukan penggalian. Ratusan warga dari berbagai daerah pun mengunjungi lokasi penemuan untuk melihat benda purbakala yang ditemukan. Namun, BPCB kemudian melarang penggalian demi keamanan lokasi. Sejumlah polisi pun ditempatkan untuk menjaga lokasi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaDaerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik
Baca SelengkapnyaSebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaBatu dakon zaman Megalitikum ditemukan di kawasan sekolah negeri di Banyuwangi. Ini potretnya.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang hendak menanam kapol atau kapulaga dikejutkan dengan penemuan struktur bangunan objek diduga cagar budaya (ODCB).
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaDiduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.
Baca Selengkapnya