Banyak demo kenaikan BBM, Kapolri jamin keamanan tetap kondusif
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan situasi di seluruh wilayah Indonesia masih kondusif pasca pengumuman kenaikan harga BBM. Sutarman memastikan tidak ada kericuhan besar yang terjadi usai pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM semalam.
"Ya sampai dengan saat ini kondisi masih sangat kondusif. Aman, kebijakan sudah diputuskan saya kira kewajiban Polri untuk melakukan pengamanan setiap dampak kebijakan," ujar Sutarman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/11).
Meski demikian, Sutarman tetap memberlakukan posisi siaga satu untuk semua aparat yang berjaga. Sutarman juga sudah menurunkan 2/3 personel kepolisian atau sekitar 50ribuan lebih ditugaskan untuk mengamankan kondisi jika terjadi kericuhan.
-
Siapa yang ikut membantu Kapolresta Pekanbaru mensosialisasikan Pemilu Damai? Jeki menjelaskan Bawaslu yang hadir turut menjelaskan soal proses singkat tentang persiapan Pemilu.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa anak mantan Kapolri Sutarman? Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
"Ya, siaga satu saya perintahkan dari kemarin. Setelah akan diputuskan, diperintahkan untuk siaga satu artinya 2/3 kekuatan kita siap standby pada satuan masing-masing yang ada di pom bensin dan beberapa titik lainnya distribusi termasuk pengiriman bahan bakar dari depo maupun ke SPBU-SPBU yang ada di Indonesia," ujarnya.
Dengan jumlah personel yang diterjunkan, Sutarman berharap masyarakat tetap merasa aman untuk beraktivitas seperti biasanya.
"Jumlah personel 2/3 kekuatan kita yang ada, jadi seluruh Indonesia cukup besar jumlahnya sampai dengan 50 ribu lebih yang kita siagakan," kata dia.
Menurut Sutarman, titik rawan terjadinya kerusuhan yakni di depo-depo SPBU seperti Depo Pelumpang dan di Makassar. Hingga saat ini, aksi demo yang sempat terjadi beberapa waktu lalu sampai malam tadi tidak menelan korban jiwa.
"Depo Pelumpang menjadi bagian yang kita amankan, yang selama ini rawan ribut terus kan Makassar," pungkasnya. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaFadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.120 personel gabungan akan mengamankan pelaksanaan debat perdana capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) .
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Baca SelengkapnyaBerikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaApel Pengamanan Pemilu 2024 digelar Lapangan Makodam Jl Aceh Kota Bandung, Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaRatusan personel Polri disebar untuk mengamankan konser.
Baca SelengkapnyaPolri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa, seluruh rangkaian KTT ASEAN dari segi pengamanannya dapat dikendalikan.
Baca SelengkapnyaListyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca Selengkapnya