Banyak ditemukan kondom & miras, ribuan santri bakar kafe maksiat
Merdeka.com - Ribuan santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Lembah Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina), Sumut, merusak dan membakar kafe maksiat di sekitarnya. Mereka juga berunjuk rasa agar pemerintah setempat tidak tutup mata dengan maraknya perbuatan maksiat di daerah itu.
Kafe remang-remang yang dirusak dan dibakar berada di kawasan Desa Saba Purba. Lokasi itu selama ini dijadikan tempat maksiat. Menurut pengunjuk rasa, keberadaan kafe itu merusak nama baik Madina yang dikenal sebagai kota santri dan Serambi Mekah Sumatera Utara.
Para santri yang datang berjalan kaki langsung merusak pondok-pondok di kafe remang yang berkedok rumah makan itu. Mereka membongkar kemudian membakarnya.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Apa yang dilakukan pengasuh Ponpes kepada santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Apa yang dilakukan Ra Lilur di pondok pesantren? Meskipun lahir dalam keluarga yang kental dengan pesantren, Ra Lilur tidak pernah secara khusus nyantri di pondok pesantren. Konon, ia pernah tinggal di sebuah pondok pesantren selama tiga bulan, namun selama itu ia mengisi hari-harinya dengan memancing, bukan mengaji.
-
Kenapa perundungan perlu dilawan oleh santri di Banyuwangi? Perundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan. Karena perundungan dapat berujung pada jatuhnya mentalitas generasi muda. Bahkan, bisa berujung pada tindak kekerasan dan kriminalitas.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
Setelah membakar pondok kafe, ribuan santri itu langsung menuju kompleks kantor bupati Madina. Mereka meminta pertanggungjawaban bupati Madina, lalu menuntut agar kafe maksiat segera ditutup, khususnya di sekitar pesantren Musthafawiyah.
"Kami menemukan botol minuman keras dan kondom di lokasi kafe. Kami meminta keseriusan dan tanggung jawab Pemkab Madina untuk memberantas berbagai macam bentuk kemaksiatan di Madina," ucap pengajar di Pesantren Mustofawiyah, Ustaz Amrin saat ditemui Wakil Bupati Madina Imron Lubis di lokasi, Senin (30/3).
Menanggapi tuntutan pendemo, Imron Lubis berjanji memerintahkan razia. Dia pun siap menindak tegas pemilik kafe yang melanggar peraturan.
"Pemerintah sangat merespons dan mendukung sepenuhnya niat baik para santri yang hendak membersihkan lokasi kemaksiatan dari Madina," katanya.
Sementara Kapolres Madina AKBP Bony JS Sirait juga berjanji menegakkan peraturan. Semua kafe yang tidak memiliki izin akan ditutup. Mereka segera berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan razia.
Pesantren Musthafawiyah merupakan pesantren legendaris dan terbesar di Sumatera. Pesantren itu didirikan ulama Syekh Musthafa Husein Nasution pada 1912. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaWarung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaSantri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang santri sedang mengantre makanan di pondok pesantren malah mendapatkan pengalaman seperti di resto karens dinner.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca Selengkapnya