Banyak Guru Honorer Tak Lolos PPPK, PGRI Minta Standar Kelulusan Diturunkan
Merdeka.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus meminta kepada pemerintah agar menurunkan passing grade atau ambang batas yang ditetapkan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurut Ketua PGRI Unifa Rosyidi, salah satu kendala guru honorer tidak lolos lantaran passing grade yang terlalu tinggi.
Dia menjelaskan batas passing grade kelulusan PPPK seperti yang diatur Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 4 tahun 2019, terlalu tinggi, yakni 65.
"Tapi passing grade banyak yang tidak lolos. Kami sudah menghadap, kami minta pertimbangan-pertimbangan. Misalnya kalau gurunya sudah disertifikasi, tapi tidak lolos, masak tidak (lolos)? Kemudian, passing grade diturunkanlah. kalau tidak 65, ya diturunkan dengan logika yang wajar," kata Unifah usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (20/05).
-
Apa itu PGRI? PGRI bukan hanya simbol semangat kebangsaan, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia.
-
Bagaimana PGRI membantu pendidikan di Indonesia? Seiring berjalannya waktu, PGRI juga tak henti berkontribusi bagi masa depan Indonesia. Salah satunya adalah terciptanya Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selain itu, perjuangan PGRI juga berhasil melahirkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
-
Siapa yang mendirikan PGRI? Pada kongres ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) secara resmi didirikan pada 25 November 1945, tepat seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan.
-
Bagaimana Pramono Anung meningkatkan pendapatan guru honorer? Guru honorer yang selama ini hanya Rp2 juta, kami berikan UMP yaitu Rp5 juta,' janji Pram.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Kapan HUT PGRI dirayakan? Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, Hari Guru Nasional ditentukan jatuh pada tanggal 25 November, bersamaan dengan peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan bertemu dengan Menteri PAN-RB Syafruddin. Dia meminta agar para guru honorer dipermudah untuk lolos seleksi PPPK. Ada beberapa usulan dari pihaknya, salah satunya yaitu menurunkan passing grade menjadi 55. Yaitu seperti ujian nasional.
Diketahui, data Badan Kepegawaian Nasional mencatat sekitar 30 persen dari 73 ribu pelamar PPPK tak lolos passing grade. Padahal menurut Unifah, para guru honorer sangat berharap bisa diangkat setara PNS, melalui skema PPPK. Dia pun meminta lebih melonggarkan ketentuan rekrutmen PPPK, agar semakin banyak guru honorer yang lolos.
"Keinginan kami diurutkan berdasarkan kebutuhan daerah, paling tidak disamakan dengan UN dengan mempertimbangkan masa kerja mereka," kata Unifah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan guru honorer menyampaikan keluh kesahnya kepada Komisi X DPR karena tak kunjung diangkat menjadi PPPK.
Baca SelengkapnyaKeberadaan guru honorer yang diangkat sebagai PPPK bukan hanya membawa manfaat individu.
Baca SelengkapnyaTercatat, masih ada tenaga kerja honorer, di antaranya 700.000 guru honorer.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.
Baca SelengkapnyaKebijakan reformulasi ini dilakukan dalam rangka merespons fakta, hanya sedikit peserta seleksi PPPK Teknis 2022 yang mampu memenuhi nilai ambang batas.
Baca SelengkapnyaAgung juga mengatakan, jumlah guru honorer di Indonesia masih lebih banyak dari pada guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca SelengkapnyaMenurut Iman, pemberitahuan cleansing guru honorer itu dibagikan dalam bentuk formulir.
Baca Selengkapnya"1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah."
Baca SelengkapnyaPemenuhan tenaga guru di antaranya melalui program rekrutmen 1 juta guru PPPK adalah atensi Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAgar kualitas guru bagus, kesejahteraan mereka harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaKomisi E DPRD DKI Jakarta menjadwalkan pemanggilan kepada Disdik DKI Jakarta imbas cleansing guru honorer
Baca SelengkapnyaGuru harus fokus dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi pembelajaran.
Baca Selengkapnya