Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak iklan rokok, Solo bakal sulit raih predikat Kota Layak Anak

Banyak iklan rokok, Solo bakal sulit raih predikat Kota Layak Anak Taman Sriwedari Solo. ©istimewa

Merdeka.com - Kota Solo berkeinginan besar meraih predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA). Berbagai upaya telah dilakukan agar predikat tersebut tak sekedar predikat, tetapi memang benar-benar sebagai kota yang nyaman dan aman bagi anak.

Kendati demikian, ada sejumlah permasalahan bisa saja mengganjal cita-cita mulia itu. Yakni prasyarat bebas iklan rokok. Kondisi itu diakui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3A dan KB), Supraptiningsih. Saat dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (5/8), dia mengatakan kondisi bebas iklan rokok tidak bisa hanya ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) saja.

"Solo belum bebas rokok, ini bisa saja menjadi ganjalan Kota Solo meraih predikat KLA. Tak hanya pemerintah, dibutuhkan juga peran serta masyarakat," kata Supraptiningsih.

Orang lain juga bertanya?

Supraptiningsih mengatakan, penanganan iklan rokok, bisa saja dilakukan dengan cara tak menerbitkan perizinan. Namun itu untuk iklan luar ruangan. Meski begitu, lanjut dia, untuk iklan rokok di media massa, menjadi wilayah kebijakan masing-masing pengelola.

"Salah satu syarat untuk meraih predikat KLA, adalah harus bebas iklan rokok. Seluruh iklan media iklan, termasuk media massa lokal, baik cetak maupun elektronik. Persoalannya menjadi kompleks jika iklan rokok itu menjadi sumber pendapatan yang cukup besar," ucap Supraptiningsih.

Meski demikian, Supraptiningsih yakin Solo akan mampu meraih predikat KLA dalam waktu dekat. Untuk mendukung hal itu, dia berjanji segera mengevaluasi penilaian pada 2013 lalu. Selain iklan rokok, penanganan anak jalanan bisa menjadi hambatan. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan daerah lain terkait penanganan anak jalanan.

"Keberadaan anak jalanan masuk dalam salah satu indikator penilaian KLA. Padahal untuk meraih predikat KLA, Kota Solo harus bebas dari anak jalanan. Kami tengah mengejar predikat utama sebelum ditetapkan sebagai KLA," ucap Supraptiningsih.

Menurut Supraptiningsih, ada 5 tahapan peringkat sebuah kota/kabupaten bisa ditetapkan sebagai kota layak anak. Yakni mulai dari pratama, madya, nindya, utama, dan KLA. "Berdasar penilaian dua tahun silam, dari lima jenjang menuju KLA, Kota Solo berada pada level ketiga, atau tataran nindya dengan skor 715," tutup Supraptiningsih. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya
Pengusaha Tolak Aturan Jarak Iklan Reklame Rokok Minimal 500 Meter dari Sekolah, Ini Alasannya

Dia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.

Baca Selengkapnya
Iklan Rokok Harus Berjarak 500 Meter dari Sekolah, Pelaku Industri Beri Tanggapan Begini
Iklan Rokok Harus Berjarak 500 Meter dari Sekolah, Pelaku Industri Beri Tanggapan Begini

Janoe Arijanto menegaskan selama ini pelaku industri periklanan telah menaati peraturan dalam mengiklankan produk tembakau dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Tolak PP Kesehatan & RPMK Tembakau dan Rokok Elektronik
Ramai-Ramai Tolak PP Kesehatan & RPMK Tembakau dan Rokok Elektronik

Menkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos, Pengusaha Ritel Khawatir Masyarakat Sulit Membedakan Produk
Wacana Aturan Rokok Kemasan Polos, Pengusaha Ritel Khawatir Masyarakat Sulit Membedakan Produk

Tutum menilai aturan ini akan menimbulkan kerancuan saat pembelian produk tembakau dan akan menimbulkan berbagai faktor lain.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Periklanan Menjerit Terancam Gulung Tikar, Minta PP Kesehatan Direvisi
Pengusaha Periklanan Menjerit Terancam Gulung Tikar, Minta PP Kesehatan Direvisi

PP Kesehatan disusun tanpa melibatkan para stakeholder yang terlibat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total

Peredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.

Baca Selengkapnya
Rancangan PP Kesehatan Dikritik Karena Belum Libatkan Serikat Pekerja
Rancangan PP Kesehatan Dikritik Karena Belum Libatkan Serikat Pekerja

Dia menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melibatkan industri periklanan maupun industri kreatif

Baca Selengkapnya
DPI: Rencana Pelarangan Iklan Rokok Bakal Terdampak ke 725.000 Tenaga Kerja
DPI: Rencana Pelarangan Iklan Rokok Bakal Terdampak ke 725.000 Tenaga Kerja

Janoe juga memperkirakan adanya potensi penurunan yang dapat terjadi jika pembatasan dan penyempitan iklan rokok diberlakukan.

Baca Selengkapnya
Bisnis Iklan Bisa Mati Gara-Gara Kebijakan Ini
Bisnis Iklan Bisa Mati Gara-Gara Kebijakan Ini

Aturan kemasan rokok polos tanpa merek menjadi polemik baru bagi perusahaan yang menjalankan usahanya secara legal.

Baca Selengkapnya
Meneropong Dampak Larangan Iklan Rokok ke Industri Kreatif
Meneropong Dampak Larangan Iklan Rokok ke Industri Kreatif

Berbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.

Baca Selengkapnya
Gus Ipul Ajak Masyarakat Stop Beli Rokok Ilegal karena Hambat Pajak
Gus Ipul Ajak Masyarakat Stop Beli Rokok Ilegal karena Hambat Pajak

Gus Ipul mengatakan bahwa pembangunan itu salah satunya dibiayai oleh pajak rokok. Dan yang menghambat pajak rokok ini adalah peredaran rokok ilegal.

Baca Selengkapnya
Pameran Rokok Internasional di Surabaya Menuai Protes
Pameran Rokok Internasional di Surabaya Menuai Protes

Acara pameran rokok internasional yang berlangsung 9-10 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya