Banyak jenazah diduga masih terperangkap di kabin AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di kedalaman 35 meter perairan Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah berhasil diangkat ke permukaan. Kini, ekor tersebut masih diupayakan ditarik ke kapal Crest Onyx yang jaraknya sekitar 500 meter dari KRI Banda Aceh.
Nantinya, setelah sampai di KRI Banda Aceh, ekor tersebut akan dibawa ke Teluk Kumai untuk dievakuasi. Namun, kendala terjadi karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
"Nanti akan disandarkan ke Teluk Kumai. Mau dipepetin saja susah. Padahal cuma 30 meter jaraknya," kata Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Menurut Supriyadi, setelah ekor QZ8501 berhasil dibawa ke permukaan. Fokus selanjutnya tim SAR gabungan ialah mencari di mana keberadaan badan pesawat. Diduga, masih banyak jenazah yang berada di dalam badan pesawat.
"Yang perlu kita cari jenazah yang ada di dalam kabin atau body pesawat. Karena dugaan masih banyak jenazah yang terperangkap di situ," katanya.
Seperti diketahui, pada pukul 11.50 WIB lifting bag atau balon pengangkat muncul ke permukaan dan ekor pesawat terangkat ke permukaan. Pengangkatan sambil dibantu penarikan menggunakan tali tros kapal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTotal 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca Selengkapnya