Banyak kasus asusila, Kejati Aceh umumkan darurat kejahatan seks
Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Tarmizi sangat prihatin dengan kondisi bumi Serambi Makkah saat ini karena perkara yang ditanganinya didominasi kasus narkoba dan asusila. Bahkan bisa dikatakan Aceh sudah masuk dalam kategori darurat.
Data yang dirilis oleh Kejati Aceh kasus narkoba pada tahun 2013 sebanyak 1.270 kasus, sedangkan kasus asusila mencapai 178 kasus. Sedangkan medio Januari-September 2014 Kejati Aceh telah menangani kasus narkoba sebanyak 682 perkara dan asusila 103 perkara. Diperkirakan kedua kasus tersebut dalam tahun 2014 ini akan terus meningkat.
"Jauh dari rata-rata kasus kriminal lainnya seperti KDRT hanya 15 kasus, dan saya sangat prihatin dengan kondisi ini," kata Kejati Aceh, Tarmizi, Jumat (19/9) di Banda Aceh.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan batasan seksual yang sehat pada anak? Orang tua perlu menetapkan batasan seksual yang sehat dan penting untuk mendapatkan persetujuan dari anak terlebih dahulu. Anak harus diajarkan bahwa tidak ada yang berhak menyentuh mereka atau membuat mereka merasa tidak nyaman tanpa izin mereka.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Bagaimana orang tua seharusnya mendidik anak agar tidak melakukan perundungan? 'Ini PR besar orang tua, bahwa sedari dulu berusaha menjalin relasi, membantu anak mengenali dirinya, meregulasi emosinya, bantu anak untuk bisa punya karakter yang baik. Melampiaskan emosi-emosi dengan cara yang suportif. Tidak membahayakan dirinya maupun orang lain,'
-
Siapa yang dianjurkan untuk mendidik anak? 'Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’' (HR At-Tirmidzi).
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
Menurutnya, persoalan ini tidak bisa lagi dipandang remeh oleh Pemerintah Aceh dan juga semua pihak. Oleh karenanya perlu ada upaya pencegahan sedini mungkin untuk menyelamatkan generasi muda Aceh yang kian meningkat terlibat kasus narkoba dan asusila.
Tarmizi selaku putra asli Aceh yang lahir di Kabupaten Pidie mengaku sudah saatnya peran ulama untuk segera turun tangan dan juga orang tua masing-masing. Peran orang tua dalam hal sangat diperlukan, karena orang terdekat anak orang tua dan sarannya anak-anak mereka agar memperkuat pendidikan Agama Islam.
"Saya sarankan orang tua untuk mengawasi anaknya dan juga memberikan pendidikan Agama pada anak-anaknya," tukasnya.
Selain itu, Tarmizi juga mengajak seluruh civitas akademisi, kampus dan juga sekolah-sekolah untuk memberikan pengawasan yang ketat dan bimbingan untuk melakukan pencegahan preventif untuk menekan angka kriminalitas kedua kasus tersebut.
Cara yang paling tepat untuk dilakukan, ungkapnya, civitas akademisi dan juga kampus-kampus yang ada di Aceh untuk melakukan penelitian apa penyebab utama sehingga remaja dan muda-mudi di Aceh terjerumus penggunaan narkoba dan perbuatan asusila yang nyata-nyata dilarang dalam agama Islam.
"Butuh penelitian untuk mengetahui apa penyebabnya ini terjadi, sehingga nantinya bisa mencari jalan keluar, apakah karena faktor ekonomi atau faktor lainnya bisa terungkap dari penelitian secara ilmiah," imbuhnya.
Sementara itu Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli juga mengatakan hal senada. Hal yang membuat ia prihatin konsumsi narkoba di Aceh sudah bergeser dari konsumsi ganja menjadi konsumsi sabu-sabu. Bahkan sudah merambah pada remaja dan juga pelajar.
"Sekarang di Aceh itu rata-rata yang kita dapati penggunaan narkoba jenis sabu-sabu, sedangkan ganja sudah berkurang, tetapi ganja itu lebih sering kita dapati dikirim ke luar Aceh," imbuhnya.
Tentu peroalan ini harus menjadi perhatian semua pihak, ungkapnya, dia juga memiliki target bahwa tahun 2015 Banda Aceh harus bebas dari narkoba sesuai dengan semangat nasional menargetkan tahun depan Indonesia bebas narkoba.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaDalam mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak, orangtua memiliki peran yang penting.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan tujuh kiat bagi orang tua dalam rangka mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaBerikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaDr. Boyke Dian Nugraha menyampaikan beberapa tips agar anak terhindar dari penyimpangan seksual atau LGBT
Baca SelengkapnyaContoh dan ajaran dari orangtua menjadi hal penting untuk cegah pelecehan seksual pada anak.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan yang diduga melibatkan anak dari artis dan public figure Tanah Air menjadi perhatian Ririn dan Ibnu Jamil.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaMenurut Atikoh, TPN telah menyusunkan program yang apabila Ganjar-Mahfud menang, maka di setiap lembaga pendidikan wajib ada tempat konseling.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa mencoba untuk memahami minat dan hobi anak, seperti bermain game atau mengikuti grup musik tertentu.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca Selengkapnya