Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak kasus kekerasan, minat warga Sukabumi jadi TKI masih tinggi

Banyak kasus kekerasan, minat warga Sukabumi jadi TKI masih tinggi warga sukabumi kesulitan air bersih . ©2013 merdeka.com/pramirvan datu aprilatu

Merdeka.com - Minat warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri masih tinggi. Mereka seolah tidak peduli walaupun banyak kasus kekerasan yang terjadi terhadap 'pahlawan' devisa tersebut.

"Januari dan Februari jumlah TKI yang kami kirimkan sebanyak 150 orang, dengan rincian 123 menjadi TKI informal dan sisanya formal. Jumlah tersebut menunjukkan masih banyaknya warga yang ingin mencari peruntungan di negara orang," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Didin Suwandi seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/4).

Menurutnya, walaupun jumlah TKI yang diberangkatkan berkurang di bandingkan tahun lalu, tetapi masyarakat Kabupaten Sukabumi masih memiliki asa ingin menjadi TKI dengan alasan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, mayoritas TKI yang diberangkatkan tersebut berasal dari wilayah Pajampangan dan Palabuhanratu. Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal karena tidak memiliki keahlian khusus.

Untuk yang di jalur formal mayoritas pria yang jumlahnya 15 orang, namun tetap saja sektor informal masih menjadi pilihan para calon TKI yang ingin bertaruh nasib di negeri seberang.

"Mereka yang diberangkatkan sudah lolos segala administrasi dan sebelum berangkat juga diberikan pelatihan dahulu khususnya bahasa," tambahnya.

Dari data Disnakertrans Kabupaten Sukabumi selama Januari hingga Februari 2016 untuk jalur informal sebanyak 33 orang berangkat ke Taiwan, 32 orang ke Malaysia, 28 orang ke Singapura, 21 orang ke Brunei Darussalam dan sembilan orang ke Hongkong.

Dindin mengatakan negara Asia saat ini menjadi pilihan calon TKI, pascamoratorium ke Timur Tengah. Namun, tetap saja masih banyak warga yang ingin bekerja di Arab Saudi dengan alasan gajinya lebih besar.

Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat Jejen Nurjanah mengatakan walaupun pada tahun ini Taiwan menjadi tujuan utama para calon TKI, tetapi warga Kabupaten Sukabumi masih berminat bekerja di negara-negara Timur Tengah.

"Yang harus diperhatikan saat ini adalah penempatan dan perlindungannya, agar setiap TKI yang bekerja bisa termonitor jika terjadi permasalahan," katanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sulit Dapat Kerja di Indonesia, Minat Warga jadi TKI di Luar Negeri Masih Tinggi
Sulit Dapat Kerja di Indonesia, Minat Warga jadi TKI di Luar Negeri Masih Tinggi

Tingginya animo masyarakat untuk menjadi TKI salah satunya karena upah kerja di negara asing sangat tinggi.

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar

Sebanyak 400-an warga Desa Sambirejo ikut mengelola Taman Wisata Tebing Breksi. Mereka tak perlu merantau jauh demi hidup yang layak

Baca Selengkapnya
Ramai Perdagangan Orang Berkedok Tawaran Kerja di Luar Negeri, Pemkab Kediri Jamin Warganya Aman
Ramai Perdagangan Orang Berkedok Tawaran Kerja di Luar Negeri, Pemkab Kediri Jamin Warganya Aman

Pemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.

Baca Selengkapnya
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'

Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.

Baca Selengkapnya
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan
Warga Malaysia Rela Bolak-Balik ke Singapura Tiap Hari Demi Bekerja dengan Gaji Rp34 Juta per Bulan

Pelemahan nilai tukar Ringgit dan perekonomian Malaysia mendorong warganya mencari pekerjaan di Singapura.

Baca Selengkapnya
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang

Ada 775 warga negara asing (WNA) yang telah berstatus Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya
Kaya Raya di Desa, Begini Kisah Warga Desa Sriwulan Kendal Kompak Hasilkan Ratusan Juta Rupiah per Bulan tanpa Merantau
Kaya Raya di Desa, Begini Kisah Warga Desa Sriwulan Kendal Kompak Hasilkan Ratusan Juta Rupiah per Bulan tanpa Merantau

Dulu para pemuda desa ini kesusahan mencari kerja, kini masalah itu berhasil terpecahkan

Baca Selengkapnya
Tenaga Kerja Asing Barometer Iklim Investasi Di Tarakan Terjaga
Tenaga Kerja Asing Barometer Iklim Investasi Di Tarakan Terjaga

Bustan mengaku dirinya kerap kali mengunjungi lokasi-lokasi yang terdapat TKA-nya termasuk di kawasan pabrik bubur kertas yang beru saja melakukan uji coba.

Baca Selengkapnya
Orang Indonesia Pindah ke Negara Lain Saling Bagi Pengalaman, Akui Hidup Jauh Lebih Nyaman & Sejahtera
Orang Indonesia Pindah ke Negara Lain Saling Bagi Pengalaman, Akui Hidup Jauh Lebih Nyaman & Sejahtera

Berikut cerita orang Indonesia yang pindah ke negara lain saling berbagi pengalaman.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri
Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri

Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan

Baca Selengkapnya