Banyak kejanggalan, Fadli ingatkan KPK lanjutkan usut Sumber Waras
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon tak henti-hentinya menyatakan agar dugaan korupsi RS Sumber Waras ditelisik lebih jauh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Fadli, KPK tak boleh berhenti pada pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semata tapi melihat aspirasi masyarakat.
"Saudara Ahok mengatakan tidak usah didengar. Jadi kalau dia mau mendengar, dengarlah apa yang menjadi laporan BPK itu. Saya kira laporan BPK itu sudah jelas saya juga semakin pelajari juga dari data-data yang tersedia bahwa kasus Sumber Waras ini merupakan satu potensi yang sangat besar untuk menjadi grand korupsi," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/3).
Ada potensi kerugian dalam kasus ini, kata Fadli. Pemprov DKI tidak memanfaatkan gedung berstatus hak guna bangunan (HGB) yang masa pakainya berakhir tahun 2018. Namun, kata dia Pemprov justru membeli lahan baru dengan nilai Rp 750 miliar.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana KPK menemukan bukti korupsi? 'Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum,' kata Ali.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
"Karena melibatkan angka yang cukup fantastik Rp 750 miliar dan ternyata lahannya itu HGB hak guna bangunan yang akan berakhir di tahun 2018 sehingga pemerintah DKI bisa menggunakan bangunan itu tanpa harus membeli di tahun 2018 sampai Rp 750 miliar dan itu angka yang cukup besar hampir satu triliun," jelas dia.
"Sehingga perlu menjadi perhatian bersama belum lagi dari segi proses yang agak janggal pencairan dana dan sebagainya yang dilakukan bukan pada hari-hari biasa dan bukan hari kerja dan tutup anggaran pada tanggal 25 Desember dilakukan pada tanggal 30 Desember dan bank pada waktu itu sudah tutup dan ini," sambung dia.
Tak hanya potensi kerugian negara, Fadli mengatakan jika lahan Sumber Waras sudah dibeli oleh sebuah perusahaan sebelumnya. "Saya kira banyak kejanggalan kejanggalan dalam proses tanah lahan dan juga sebetulnya sudah dibeli oleh sebuah perusahaan yang lain," kata dia.
Karenanya dia meminta agar KPK perlu menindaklanjuti semua temuan agar kasus ini mendapat titik terang. "Saya kira ini perlu ada suatu batinnya khusus dalam hal ini KPK juga perlu meneliti secara cermat menindaklanjuti dan laporan-laporan masyarakat yang datang termasuk kepada saya," tukas politisi Gerindra ini.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaHal ini karena justru sebagai pimpinan lembaga antirasuah malah bekerjasama dengan tersangka.
Baca Selengkapnya"Penetapan tersangka FB (Firli Bahuri) adalah tinggal tunggu waktu saja," kata Ketua IPW Sugeng Teguh
Baca SelengkapnyaLembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.
Baca SelengkapnyaAlex mengatakan tim biro hukum KPK akan tetap melakukan pendampingan hukum terhadap Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.
Baca SelengkapnyaKubu Firli yakin penyidik tidak mengantongi alat bukti yang cukup untuk melanjutkan kasus ini ke tahap persidangan.
Baca SelengkapnyaJika ada temuan dugaan tindak pidana yang terjadi, maka ditingkatkan statusnya dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Karyoto akhirnya buka suara soal kejelasan nasib kasus dugaan kebocoran data KPK perkara korupsi Kementerian ESDM
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca Selengkapnya