Banyak korban Trigana Air tak lagi utuh, tim DVI sulit identifikasi
Merdeka.com - Tim DVI Polda Papua mulai kesulitan mengidentifikasi jenazah korban Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang. Hal ini lantaran kebanyakan kondisi jenazah yang tidak lagi utuh.
"Tim memang kesulitan mengidentifikasi ketujuh dari 10 peti mati yang diperiksa, akibat kondisi korban yang tidak utuh lagi," kata Kapusdokkes Polri Brigjen Polisi Arthur Tampi kepada Antara, Jumat (21/8).
Dikatakan, karena kesulitan itulah maka petugas kemudian mengumpulkan DNA keluarga agar dapat mencocokkan dengan korban.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
"Pemeriksaan DNA itu sendiri akan dilakukan di Jakarta, karena peralatan yang ada di Jayapura belum memadai," lanjut Brigjen Pol Tampi.
Menurut perwira tinggi Polri ini, walaupun sulit namun tim DVI masih terus melakukan identifikasi terhadap 48 jenazah dari 54 jenazah yang petinya tiba di RS Bhayangkara.
Hingga kini baru tujuh korban yang berhasil diidentifikasi, dan sudah diserahkan ke keluarganya.
"Mudah-mudahan dapat segera mengidentifikasi korban karena setiap hari ditargetkan 10 jenazah yang diidentifikasi," harap Brigjen Pol Tampi.
Sementara itu, keluarga korban secara terpisah mengucapkan rasa syukur karena tim sudah berhasil mengidentifikasi keluarga yang menjadi korban.
"Puji Tuhan, keluarga kami berhasil diidentifikasi," ungkap keluarga Agustinus Luwanmase. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya