Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak PATI Ikut Capim, LIPI Khawatirkan KPK Tercengkram Polri

Banyak PATI Ikut Capim, LIPI Khawatirkan KPK Tercengkram Polri Peneliti LIPI Prof Syamsuddin Haris. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Syamsuddin Haris mengkhawatirkan jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terkooptasi oleh kepentingan kepolisian.

Kekhawatiran ini disebabkan karena cukup banyaknya petinggi Polri (Pati) yang mendaftar sebagai calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

"Hal itu dilihat dari begitu sibuknya kepolisian menyiapkan anggotanya menjadi calon di KPK. Jika itu ada skenario untuk menjinakan KPK itu masalah sangat serius," tutur Syamsuddin dalam acara diskusi di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan (5/7).

Menurut penelitian senior LIPI itu, KPK terbentuk karena kekhawatiran ketidakindependenan lembaga-lembaga lain seperti Polri dan Kejaksaan pasca reformasi. Berdirinya KPK juga menurut Sayamsuddin merupakan amanat dari semangat reformasi.

"Semangat awalnya KPK itu kan untuk mengupayakan penegakan pemerintahan yang bersih dan umumnya sebagai akibat kegagalan institusi kepolisian dan kejaksaan dalam menaggulangi hal itu maka, KPK terbentuk," ujar Syamsuddin.

Syamsuddin sendiri merasa aneh dengan berduyun-duyunnya anggota kepolisian mendaftarkan diri sebagai capim KPK. Mengingat seperti yang telah disinggung, KPK terbentuk demi menjadi lebaga yang independen dari kepentingan kedua lembaga tersebut.

"Maka bagi saya aneh kalau kemudian institusi kepolisian disibukan untuk menyiapkan anggotanya memasuki KPK," katanya.

Menurutnya, jika sampai petinggi KPK diduduki oleh para anggota Polri maka, upaya melumpuhkan KPK dikhawatirkan terlaksana.

Kekhawatiran yang Beralasan

Bukan tanpa alasan Syamsuddin mengkhawatirkan hal itu terjadi. Baginya itu terlihat dari rekam jejak Korps Bhayangkara selama ini.

"Bagaimana komitmen kepolisian mengawal KPK itu tidak sungguh-sungguh. Lihat saja kasus Novel Baswedan itu," katanya.

Ia juga mengisahkan kasus penangkapan penyidik KPK yang hendak menangkap anggota kepolisian namun justru penyidik itu yang ditangkep polisi.

"Ada juga kasus-kasus yang tidak diungkap di publik ya. Misalnya ada penyidik KPK yang hendak menangkap anggota kepolisian justru penyidik KPK itu yang ditangkap," katanya.

Solusi

Demi menghindari kekhawatiran tersebut, menurut Syamsuddin para anggota kepolisian yang mendaftar sebagai capim KPK mesti berhenti dari jabatannya di kepolisian. Supaya tidak terjadi loyalitas ganda ketika mereka terpilih.

"Ya saya yakin ada di KPK UU yang mengatur kalau jadi pimpinan KPK harus melepaskan jabatan sebelumnya. Tapi kan secara etika mestinya saat mencalonkan diri juga mesti begitu," katanya.

Atau kalau tidak, kata Syamsuddin, saat Pati Polri terpilih menjadi pimpinan lembaga antikorupsi itu saja, mereka mengundurkan diri dari institusinya yang lama.

"Kalau jenderal kepolisian terpilih menjadi pimpinan KPK, mau tidak mau mesti mundur," tegasnya.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komposisi Pansel Capim KPK Dinilai Tidak Ideal, Ini Alasannya
Komposisi Pansel Capim KPK Dinilai Tidak Ideal, Ini Alasannya

Presiden Jokowi menetapkan sembilan anggota Pansel Capim KPK.

Baca Selengkapnya
Capim Michael Rolandi Setuju Ada Revisi UU KPK, Ini Alasannya
Capim Michael Rolandi Setuju Ada Revisi UU KPK, Ini Alasannya

Ketika KPK yang sekarang berada dalam rumpun eksekutif, kata Michael, hal itu membuat independensi secara kelembagaan hanya di rumpun eksekutif saja.

Baca Selengkapnya
Sejarah Berdirinya KPK, Tugas dan Perannya Dalam Membasmi Korupsi di Indonesia
Sejarah Berdirinya KPK, Tugas dan Perannya Dalam Membasmi Korupsi di Indonesia

KPK bertugas untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia

Baca Selengkapnya
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Dinilai Sepi Peminat, ICW Beberkan Alasannya
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK Dinilai Sepi Peminat, ICW Beberkan Alasannya

ICW menilai banyak hal yang membuat pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK dan Dewas terasa sepi

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan

Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.

Baca Selengkapnya
Kritisi Usulan PDIP Soal Polri di Bawah Kemendagri, PSI Beberkan Data
Kritisi Usulan PDIP Soal Polri di Bawah Kemendagri, PSI Beberkan Data

Juru Bicara PSI Agus Herlambang menilai usulan tersebut merupakan ide kosong.

Baca Selengkapnya
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor
Analisis Penyebab Konflik Internal KPK, Ada 2 Faktor

Hubungan antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewas KPK kian memanas.

Baca Selengkapnya
Tolak Usulan Polri di Bawah Kemendagri, PDIP Diminta Buktikan Dugaan Polisi Tak Netral
Tolak Usulan Polri di Bawah Kemendagri, PDIP Diminta Buktikan Dugaan Polisi Tak Netral

Ia menilai wacana Polri berada di bawah Kemendagri adalah tak mendasar dan kontradiktif dengan amanah reformasi.

Baca Selengkapnya
KPK: Risiko Korupsi di Instansi Negara Berada di Level Waspada
KPK: Risiko Korupsi di Instansi Negara Berada di Level Waspada

Tanak menjelaskan, sasaran tersebut diejawantahkan ke dalam bentuk indikator untuk mengukur dampak pencegahan korupsi menggunakan Survei Penilaian Integritas.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Usulan Polri di Bawah Kemendagri
Pro Kontra Usulan Polri di Bawah Kemendagri

Usulan itu dilontarkan PDI Perjuangan karena melihat banyak masalah di internal Korps Bhayangkara. Terutama dugaan cawe-cawe di Pemilu hingga Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Keberadaan KPK: Dipertahankan atau Dibubarkan?
Pro Kontra Keberadaan KPK: Dipertahankan atau Dibubarkan?

Lemahnya pengawasan terhadap internal lembaga, dan dugaan adanya intervensi politik dalam proses hukum.

Baca Selengkapnya
Rencana Pembentukan Kortas Kapolri Dinilai Bisa Membantu KPK dan Kejagung
Rencana Pembentukan Kortas Kapolri Dinilai Bisa Membantu KPK dan Kejagung

Rencana pembentukan Kortas nantinya bakal membantu lembaga antirasuah serta Korps Adhyaksa.

Baca Selengkapnya