Banyak Penumpang KMP Yunicee Tidak Terdaftar di Manifes
Merdeka.com - Banyak penumpang KMP Yunicee ternyata tidak terdaftar di manifes. Hal itu terungkap saat polisi melakukan penyelidikan terkait peristiwa tenggelamnya kapal motor penumpang tersebut di Perairan Selat Bali.
"Dari 39 orang ini (yang selamat) kalau dirinci adalah apakah semuanya masuk dalam manifes, ternyata memang dari data yang ada bahwa total yang masuk dalam manifes adalah 41 orang. Jadi dari 41 orang yang kita temukan, 39 ternyata masuk dalam manifes hanya 16 selebihnya 23 orang yang selamat adalah di luar manifes," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Rabu (30/6).
Terkait tujuh korban meninggal dunia, polisi telah berhasil mengidentifikasi baik nama, alamat rumah hingga keluarga.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
"Kemudian dari data tersebut juga kita temukan, itu adalah korban yang selamat bisa ditolong oleh kapal yang melintas. Tapi juga ada yang korban kebetulan tidak beruntung tidak terlihat oleh kapal yang melintas pada malam itu. Ada tujuh orang yang kita temukan dalam kondisi meninggal. Dari tujuh itu, memang kita sudah mengidentifikasi semua nama dan alamat rumah dan keluarganya," imbuhnya.
Ia menerangkan, dari tujuh penumpang yang meninggal, ternyata hanya tiga orang yang terdaftar di manifes.
"Dari tujuh itu, kami sudah menyerahkan kepada keluarga karena datanya lengkap dan sesuai dengan alamat yang bersangkutan. Namun yang perlu diketahui juga dari tujuh itu adalah tiga orang yang masuk dalam manifes selebihnya di luar manifes itu ada empat orang," ungkapnya.
Selain itu, posko yang didirikan di Pelabuhan Gilimanuk juga menerima laporan tentang adanya orang yang hilang atau belum ditemukan.
"Itu ada 11 lagi yang belum kita temukan berdasarkan laporan orang hilang. Dari 11 itu ternyata yang masuk dalam manifes ada lima (dan) enam lagi tidak ada di dalam manifes itu orang yang hilang," jelasnya.
"Ada ataupun tidak dalam manifes kita dari tim gabungan dari Basarnas, Kodim, Polda, dari unsur-unsur Pemda, itu sama-sama mencari keberadaan orang yang dilaporkan hilang," ujarnya.
Ia mengatakan, mudah-mudahan dengan penyisiran di sepanjang Pantai di Gilimanuk bisa menemukan korban yang hilang tersebut.
Hingga hari ini tim SAR gabungan menemukan beberapa perlengkapan kapal antara lain seperti pelampung, perahu karet, tabung oksigen.
"Itu diperkirakan memang karena arus di selatan Bali ini ke wilayah selatan. Jadi, kira-kira proses pencarian kita tidak harus berspekulasi harus mencari ke selatan. Tapi baik itu ke arah utara dan ke selatan," ujar Putu.
Seperti yang diberitakan, pada Selasa (29/6) sekira pukul 19.12 WITA, KMP Yunicee yang merupakan kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tenggelam di perairan Selat Bali, pada saat melaksanakan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
KMP Yunicee membawa 16 orang ABK, 41 penumpang dan 40 kendaraan. Total korban yang sudah ditemukan 46 orang dengan rincian 39 Selamat dan tujuh meninggal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca Selengkapnya