Banyak PHK Massal, Buruh Tangerang Bakal Tetap Gelar Aksi May Day
Merdeka.com - Buruh di Kota Tangerang akan tetap menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day, Jumat (1/5). Koordinator Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Maman Nuriman mengaku aksi yang akan tetap digelar di saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, untuk menyikapi banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Aksi tetap berjalan untuk peringatan Mei Day besok," ungkap Maman dikonfirmasi, Kamis (30/4).
Aksi buruh akan difokuskan di depan pabrik dengan mempertimbangkan masa PSBB yang diterapkan. "Hanya massa di pabrik-pabrik yang ada dan akan membuat barisan, dengan tetap menjaga jarak semeter sampai dua meter. Tetap kita lakukan sesuai protokol kesehatan WHO," ujarnya.
-
Kapan buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Kapan Hari Buruh diperingati? Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
-
Bagaimana serikat buruh Kung Tang Hwe Koan melakukan aksi May Day? Ketika itu, aksi hari buruh juga sudah dilakukan dengan cara mogok bekerja dan fokus melakukan orasi di depan gedung-gedung yang dianggap vital dan mau mendengar keluh kesah buruh.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Buruh? Biasanya, pada Hari Buruh Internasional seringkali terjadi demonstrasi buruh di berbagai negara. Para buruh memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan tuntutan dari hak-hak buruh yang belum terpenuhi.
-
Kenapa Hari Buruh diperingati? Peringatan ini tak lain untuk merayakan pencapaian para pekerja.
Selain itu, peserta aksi juga diwajibkan menggunakan masker dan jas hujan sebagai bentuk perlindungan diri dan hanya dilangsungkan secara singkat.
"Tidak lama, hanya 10 sampai 20 menit saja. Puasa juga," jelas dia.
KASBI menyoroti sejumlah hal mulai dari tingginya angka PHK yang tidak diimbangi dengan kewajiban perusahaan menunaikan hak-hak buruh.
"Kita menyoroti pengusaha dan dampak Covid-19. Ini bertentangan dengan aturan dan imbauan pemerintah. Karena seharusnya, pengusaha menjamin kelangsungan hidup buruh, tapi buruh diliburkan dan tidak dibayar," katanya.
Menurut dia, lepasnya tanggung jawab perusahaan terhadap hak-hak buruh juga karena minimnya pengawasan pemerintah terhadap gejolak yang terjadi pada dunia industri.
Akibat longgarnya pengawasan tersebut, akhirnya dimanfaatkan untuk pengusaha melakukan PHK sebanyak-banyaknya tanpa memenuhi hak-hak pekerja dan melupakan aturan dan ketentuan di dalam undang-undang.
"Tidak ada pengawas, sehingga kita melaporkan tidak ada tindakan konkret. ini jadi persoalan," jelas dia.
Maman mengatakan, tuntutan berikutnya terkait dengan pembatalan omnibus law dan beberapa persoalan tenaga kerja lainnya. "Kemudian tentang sistem kerja kontrak dan outsourcing, upah murah dan lainnya," tegas Maman.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaMassa buruh yang menggelar aksi May Day di Bundaran HI juga membawa 'tikus raksasa' berdasi yang membawa buku hitam bertuliskan "Omnibus Law UU Cipta Kerja".
Baca SelengkapnyaSejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaBentrokan pecah ketika para buruh berkumpul di pusat-pusat kota untuk menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka.
Baca SelengkapnyaAksi ini bakal digelar di lebih dari 300 kabupaten/kota di 38 provinsi, dengan perkiraan partisipasi lebih dari 100.000 orang buruh.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan akan ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaMassa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.
Baca Selengkapnya