Banyak prajurit masih sakiti rakyat, Panglima TNI minta maaf
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui masih adanya prajurit yang masih melakukan hal-hal di luar kepatutan yang merugikan bahkan sampai menyakiti masyarakat. Gatot mewakili nama TNI meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya selaku Panglima TNI menyadari ada prajurit TNI yang masih melaksanakan hal-hal di luar kepatutan merugikan bahkan menyakiti masyarakat," kata Gatot usai memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-71 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (5/10).
"Untuk itu dengan kerendahan hati kepada seluruh masyarakat Indonesia saya sebagai Panglima TNI memohon maaf yang sebesar-besarnya," timpal dia.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Mengapa Hadi Tjahjanto mengetes prajurit? Ketika bertemu Prajurit, saya suka menyapa mereka. Kemarin saya berjumpa dengan Prajurit Marinir, tentunya tak lupa saya menyapa dan cek apakah ini Prajurit Marinir betul,' tulis Hadi Tjahjanto dalam keterangan videonya.
Gatot berjanji memperbaiki sikap prajuritnya yang melakukan kegiatan di luar tupoksi termasuk bersikap arogan hingga menyakiti masyarakat. Dia mempersilakan masyarakat segera melaporkan bila mendapat perlakuan tidak baik dari prajurit TNI.
"Saya berjanji akan memperbaiki. Saya minta apabila ada prajurit-prajurit saya melakukan ini laporkan," tegasnya.
Jika nantinya proses hukum terhadap prajurit yang menyimpang berjalan, Gatot berharap semua pihak mau mengawasi pelaksanaan baik dari penyelidikan sampai kepada penyidikannya.
"Apabila sudah diproses penyelidikan dan penyidikan dan proses hukum awasi pelaksanaannya," kata Gatot.
"Saya komitmen saya lebih membela prajurit saya 400.000 lebih yang sudah berjuang mati-matian menjaga nama baik TNI daripada saya membela prajurit TNI yang tidak pantas," pungkas Gatot.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaMegawati menyayangkan aksi sejumlah anggota TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaGumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta maaf kepada pejabat TNI-Polri jika punya salah selama memimpin 10 tahun ini.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca Selengkapnya