Banyak PSK sudah angkat kaki dari lokalisasi Dadap
Merdeka.com - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membongkar lokalisasi di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang sepertinya akan berjalan lancar. Sebab, lokalisasi di sana sudah tampak sepi ditinggal oleh penghuninya, Rabu (30/3).
Pantauan di lokasi, sebagian besar bangunan yang merupakan kafe dangdut serta sejumlah hunian warga terlihat tertutup, dan tidak ada penghuni yang keluar-masuk maupun yang berada di sekitar bangunan tersebut.
Bangunan yang merupakan kafe dangdut di sana, tidak ada satu pun yang terlihat ada penghuninya. Ada pintu kafe dangdut yang ditutup rapat dan ada yang dibiarkan terbuka begitu saja.
-
Kenapa orang pulang kampung? Pulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.
-
Kenapa warga Kampung Manggal merantau? Kondisi seperti ini membuat banyak warga Kampung Manggal merantau ke luar daerah. Mereka akan kembali lagi ke kampung tersebut saat musim tanam telah tiba.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kenapa banyak serdadu KNIL yang memilih jalan pelacuran? Bagi yang tidak punya uang untuk memelihara gundik, maka pergi ke pelacuran adalah kebiasaan bagi para serdadu.
-
Apa alasan warga Kampung Mati pindah? Pada zaman dulu, ada sekitar 20 KK yang tinggal di kampung itu. Namun kehidupan di sana sungguh sulit. Selain berada di zona rawan longsor, hasil pertanian di sana sering menjadi serangan monyet ekor panjang. Hal inilah yang membuat warga tidak betah dan akhirnya memilih pindah.
Tidak ada penerangan dari dalam bangunan kafe. Sekilas, terlihat masih ada perabotan yang biasanya digunakan saat kafe beroperasi, seperti sofa dan meja kayu.
Para wanita pekerja seks di sana, menurut Andika warga setempat, mulai pulang kampung sejak dua pekan yang lalu, bertepatan dengan sosialisasi penertiban lokalisasi Dadap oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, 14 Maret 2016.
"Sudah mulai pulang kampung sedikit demi sedikit. Ada yang baru minggu kemarin pulangnya. Enggak tahu pulang ke mana, katanya sih pulang kampung saja," kata Andika, Rabu (30/3).
Seluruh bangunan yang akan ditertibkan telah diberi tanda silang warna merah beserta nomor oleh petugas Satpol PP. Pemkab Tangerang baru mau melayangkan Surat Peringatan Pertama (SP1) pada Senin (4/4) mendatang. Adapun penertiban rencananya dilangsungkan pada akhir Mei 2016.
Dari data Pemkab Tangerang, tercatat ada 72 kafe remang-remang yang sekaligus digunakan sebagai tempat prostitusi.
Adapun beberapa bangunan tersebut berada di jarak 10-20 meter sebelah kiri Jalan Raya Dadap, yang merupakan tanah milik negara berupa sungai yang telah diuruk.
Kapolsek Teluknaga AKP Supriyanto mengatakan, beberapa pemilik kafe bahkan sudah membongkar bangunan semi permanen milik mereka yang selama ini dijadikan tempat mesum itu.
"Seluruh kafe sudah tutup. Tidak beroperasi lagi di malam hari, " kata Supriyanto.
Supriyanto juga menuturkan, para pemilik kafe di sana juga sudah angkat kaki bersama para wanita pekerja seksnya.
"Malah, sudah ada pemilik kafe yang membongkar sendiri bangunan miliknya," kata Supriyanto.
Kendati demikian, Supriyanto menuturkan, pihaknya masih melakukan apel dan pengawasan di sepanjang Jalan Dadap Gili setiap malam.
Perihal antisipasi penyebaran para wanita pekerja seks di sana, Kata Supriyanto, polisi sudah berkoordinasi dengan Pemkab Tangerang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menjaring dan menertibkan para wanita pekerja seks Dadap," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaSK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaFenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRatusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDiketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca Selengkapnya