Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak warga Bandung tak tahu denda Rp 1 juta belanja di PKL

Banyak warga Bandung tak tahu denda Rp 1 juta belanja di PKL Alun-alun Bandung bersih dari PKL. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua hari bergulir aturan denda Rp 1 juta bagi warga belanja PKL zona merah di Bandung. Tapi nyatanya masih banyak yang tidak tahu aturan yang sebenarnya ada dalam Perda Nomor 4 tahun 2011.

Tia (18) tampak terheran dengan wajah baru Jalan Kepatihan, Bandung. Apalagi sejumlah petugas Satpol PP berjaga ketat di kawasan alun-alun tersebut. Kini kepatihan lebih teratur dan tertib. Kendaraan pun dengan bebas melaju tanpa PKL yang sebelumnya memakan badan jalan.

"Sebenarnya ada apa sih, kok sepi yah sekarang, kaya mati gini jalannya," katanya setengah bercanda kepada merdeka.com, Senin (3/2).

Warga Jalan Muhamad Toha tersebut sengaja datang ke Jalan Kepatihan untuk membeli jam tangan untuk kado ulang tahun temannya. Tapi ia kecele, karena PKL di lokasi tersebut sudah tak lagi berdagang.

Mengenai larangan bagi siapa saja yang belanja di zona merah akan didenda Rp 1 juta, dia terkejut. "Wah, saya enggak tahu loh, untung saja belum mutar-mutar, tapi ya sudah tidak apa-apa saya mau cari tempat lain saja," terang mahasiswi di perguruan swasta itu.

Pradipta (30) pengendara motor yang melintas sengaja ingin membeli casing handphone. "Kok susah ya sekarang carinya, kalau dulu kan ga usah turun dari motor langsung beli saja di pinggir jalan bisa," jelasnya.

Karyawan swasta tersebut tidak masalah dengan upaya pemerintah kota Bandung yang menertibkan PKL. "Enggak apa-apa sekarang bisa lebih tertib, tapi enak juga ya jalanan sekarang lowong," ungkapnya.

Pemerintah Kota Bandung resmi memberlakukan Perda Nomor 4/2011 yang mengatur larangan belanja ke Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bandung, mulai Minggu (2/2). Jika ada pembeli yang tertangkap tangan bertransaksi dengan PKL, akan didenda di tempat. Besaran denda maksimal 1 juta rupiah.

Jika dalam waktu 3x24 jam denda tersebut tidak bisa dibayar, perkara yang tergolong tindak pidana ringan (tipiring) ini akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Bandung.

Pelarangan transaksi jual beli di PKL yang ada di di zona merah, yaitu Jalan Kepatihan, Jalan Dalem Kaum, Kawasan Alun-alun Bandung, dan Jalan Merdeka (Bandung Indah Plaza).

Pantauan merdeka.com, kawasan Alun-alun Bandung tak terlihat lagi pedagang yang menjajakan dagangannya di pinggir jaalan. Hanya saja di mulut gang tampak display besi yang siap menjajakan dagangan. Mereka berjualan dengan cara kucing-kucing.

Di areal ini beberapa spanduk pelarangan transaksi juga terpajang jelas. Salah satunya di pertigaan Dewi Sartika-Dalem Kaum dan Jalan Kepatihan.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi

Sejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini

Tempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api

Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Viral Wisatawan Diminta Bayar Retribusi Dua Kali di Pantai Tanjung Kait Tangerang, Warganet: Bikin Kapok
Viral Wisatawan Diminta Bayar Retribusi Dua Kali di Pantai Tanjung Kait Tangerang, Warganet: Bikin Kapok

Penarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi

Kawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya