Banyak warga diterkam buaya, pariwisata 2 pantai di NTT meredup
Merdeka.com - Buaya menjadi ancaman serius bagi warga Kota dan Kabupaten Kupang. Menurut Kepala Operasi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur, Danang Suryana, tercatat 34 warga Kota dan Kabupaten Kupang tewas diterkam buaya muara sejak 2011 sampai Juli 2016.
"Selama lima tahun terakhir sejak tahun 2011 hingga Juli 2016, total warga yang tewas diterkam buaya saat berkunjung atau beraktivitas ke Pantai Nunsui, Kabupaten Kupang, dan Pantai Lasiana, Kota Kupang mencapai 34 warga," kata Danang di Kupang, Selasa (26/7).
Dari jumlah itu, kata Danang, sembilan orang di antaranya tewas diterkam binatang itu sejak Januari hingga pertengahan Juli 2016. Kejadian itu membikin warga enggan berkunjung ke dua tempat wisata itu karena takut.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Kenapa ikan cupang bisa mati? Sebab, ikan cupang rawan sekali mati, terutama ketika tidak dirawat dengan baik.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
"Atau rata-rata setahun sebanyak enam warga yang tewas dimakan buaya," ujar Danang.
Danang mengatakan, buaya masih nampak hilir mudik di perairan Pantai Nunsui dan Lasiana. Bahkan kemarin, Senin (25/7), seekor buaya muara berukuran besar ditemukan sedang berjemur di Pantai Lasiana.
Buaya itu gagal ditangkap oleh petugas BKSDA NTT, karena keterlambatan kapal tangkapan dan kerumunan warga hendak menyaksikan buaya itu. Alhasil buaya kabur kembali ke dalam laut.
"Petugas BKSDA sempat berupaya mengejar buaya tersebut. Namun upaya yang dilakukan sekitar dua jam tak membuahkan hasil, sehingga petugas kembali ke darat. Kami gagal menangkap buaya berukuran besar saat berjemur di Pantai Lasiana," ucap Danang.
Danang mengingatkan warga di Kota dan Kabupaten Kupang selalu waspada saat berwisata di laut. Sebab diperkirakan populasi buaya semakin bertambah dan berkeliaran di Teluk Kupang.
Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia Nusa Tenggara Timur, Mesakh Toy mengatakan, buaya muara sering muncul di pesisir pantai Nunsui dan Pantai Lasiana telah menyurutkan minat wisatawan mengunjungi obyek wisata itu.
Dia berharap Dinas Pariwisata Kota dan Kabupaten Kupang, serta Provinsi NTT, menangkal dan mencegah berkeliarannya buaya muara sungai Tarus ke dalam laut dan pantai Lasiana, sehingga tidak mematikan potensi kunjungan wisatawan.
"Kerjasama dan sinergi untuk menangkal dan mencegah berkeliarannya buaya muara di Pantai Lasiana, bahkan hingga ke Teluk Kupang itu penting, di tengah tingginya minat wisatawan berkunjung ke Lasiana dan obsesi pemerintah Provinsi untuk menata dan mempercantik pantai itu, guna menarik wisatawan," kata Mesakh.
Para penjaga lokasi wisata Pantai Lasiana, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selalu cemas terhadap keselamatan para turis berkunjung ke lokasi wisata terbesar di Kota Kupang itu. Sebab beberapa ekor buaya selalu muncul di tepi pantai Lasiana ketika air laut pasang.
"Petugas yang bertugas di objek wisata pantai Lasiana, selalu mengingatkan para pengunjung untuk berhati-hati ketika berenang di laut di Pantai Lasiana, karena ada buaya di tepi pantai tersebut," kata staf pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Yonas Koli.
Buaya selalu terlihat mengendap di perairan Pantai Lasiana. Mereka muncul dari muara kali Manikin berjarak 500 meter arah timur Pantai Lasiana. Saban sore ketika air laut di Pantai Lasiana terjadi pasang surut, buaya berwarna hitam terlihat muncul ke permukaan laut, sejauh 50 meter dari bibir pantai Lasiana. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaPadahal di sini terdapat fasilitas lengkap seperti dermaga yang estetik, hingga perahu kayuh
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir, kondisi Curug Parigi tampak memprihatinkan. Objek wisata alam andalan Bekasi itu airnya menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari berbagai sumber, pantai terkotor di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaAdanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca Selengkapnya