Banyak warga miskin, Cianjur & Sukabumi rawan politik uang
Merdeka.com - Delapan kabupaten/kota di Jabar akan menyemarakkan Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Namun Kabupaten Cianjur cukup mendapat perhatian khusus, terutama masalah politik uang. Warga Cianjur yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan cukup rentan terhadap politik uang.
"Di Cianjur dan Sukabumi money politic sangat rawan karena di sana banyak golongan masyarakat miskin, sehingga sangat mudah untuk dijadikan sasaran politik uang," kata Deputi I Poldagri Kemen Polhukam, Yoedhi Swastono dalam Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Hotel Jayakarta, Kota Bandung, Rabu (18/11).
Persoalan politik uang memang harus mendapat perhatian khusus, mengingat tidak ada aturan tersebut dalam Pilkada serentak kali ini. "Ini kelemahannya, dalam pilkada ini tidak diatur soal money politic," jelasnya.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Siapa yang berpotensi menimbulkan konflik di Pilkada Sleman? Umi mengatakan bahwa strategi yang disiapkan antara lain memetakan situasi politik yang berkembang di tengah masyarakat menyusul kemungkinan majunya petahana Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan wakilnya, Danang Maharsa dengan kendaraan politik yang berbeda.
Dia mengajak, masyarakat harus menolak adanya politik uang dalam pilkada serentak tahun ini. "Masyarakat harus pintar menolak adanya politik uang," tandasnya.
Kemen Polhukam sendiri telah membentuk tim terpadu untuk menghadapi Pilkada Serentak 2015. Ini akan menjadi pengalaman pertama di mana pesta demokrasi berlangsung di 269 kabupaten/kota di Indonesia.
"Kami sangat berharap kepada pihak penyelenggara di daerah karena mereka sangat berperan dalam kesuksesan Pilkada Serentak," jelasnya.
Daerah lain yang dianggap rawan pada Pilkada serentak kali ini yakni Kabupaten Tasikmalaya. "Terkait masalah pilkada serentak, sebetulnya ada satu permasalahan yang harus kita antisipasi khususnya di Tasikmalaya," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto. Tasik saat ini ikut serta di Pilkada serentak dengan calon tunggal. "Memang (Tasikmalaya) ini sangat rawan," ungkapnya.
Dia pun sudah meminta kepada semua pihak terkait di Tasikmalaya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan negatif yang bisa terjadi, di antaranya intimidasi dan serangan fajar.
"Saya sudah sampaikan kepada KPU dan seluruh pihak terkait di Kabupaten Tasikmalaya untuk waspada," tegasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPolitik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKeempat daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.
Baca SelengkapnyaRK kemudian membeberkan sejumlah cara untuk mencintai warga miskin kota melalui programnya seperti kredit tanpa bunga.
Baca Selengkapnya